33

3.2K 607 62
                                    

"Steve.." Kiev memegang lengan Stevens dengan sekuat tenaga.

"Berhenti bermain main sialan!" Geram Kiev dan menarik tangan Stevens agar ia berhenti bermain dengan lubangnya.

"Jadi kau?" Tanya Kiev sembari merapihkan celananya yang kini sedikit basah.

"Apa?" Tanya Stevens dengan alis terangkat.

"Jangan berpura pura bodoh. Kau jelas mengatakan yang sebenarnya sekarang!"

"Jadi kau benar benar tidak menyadarinya?" Tanya Stevens dengan memasukan kedua tangannya kedalam saku celana.

"Bagaimana bisa kau tidak mendapatkan informasi apapun tentangku?" Lanjutnya dan melangkah maju mendekati Kiev.

"Hah.. sekarang aku tahu kenapa informasimu sulit untuk ditemukan." Kiev tertawa mengejek diakhir kalimatnya.

"Bagaimana bisa aku mendapatkan informasi dari seorang mafia yang sekaligus bekerja sebagai polisi?" Kiev ikut mendekat, keduanya kini berdiri tegak dengan sorot mata yang sama sama tajam.

"Berapa banyak kebohongan yang kau sembunyikan dariku Steve?"

"Apa masalah ini begitu penting bagimu?

"Apa?" Alis Kiev bertaut, ia tidak mengerti dengan bagaimana seorang Stevens Syzren berpikir selama ini. "Apa kau benar benar gila Stevens Syzren? Kau bertanya apa ini penting untukku?"

Kiev mencengkram kerah kemeja Stevens. "Bayangkan jika aku menikah dengan pria yang tidak aku ketahui siapa dia sebenarnya." Desis Kiev dengan cengkraman yang semakin kuat

"Entah dia seorang kriminal atau dia seorang polisi aku tidak masalah selama dia mengatakan yang sejujurnya padaku."

"Kita bahkan sudah bertunangan dan aku baru mengetahuinya sekarang?!" Kiev mendorong tubuh Stevens hingga dia terhuyung kebelakang

"Apa yang membuatmu begitu sulit mempercayaiku? Kenapa kau tidak bisa membagi semuanya denganku Steve?"

Stevens menghembuskan nafas berat saat mendengar berbagai pertanyaan dari Kiev.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan Kiev."

"Lalu?"

"Haa.. aku bisa menjelaskan semuanya. Tapi jangan memulai pertengkaran sekarang."

"Kenapa? Apa kau tidak memiliki alasan lagi?"

"Kiev dengar, hubungan kita baru saja membaik. Jika masalah ini menjadi permasalahan yang serius untuk mu aku bisa menjelaskannya nanti."

"Huh? Jadi kau tidak menganggap masalah ini serius? Jika aku tidak bertanya kau tidak akan menjelaskan begitu?"

"Kiev.." Stevens memijit pelipisnya

"Dengarkan aku baik baik pengantinku. Ayo bertengkar dirumah, aku tidak ingin orang lain melihatmu mengoceh."

"Apa kau malu?"

"Tidak!"

"Kau kesulitan mencari alasan bukan?"

"Tidak Kiev.." suara Stevens pasrah

"Lalu apa? Katakan yang sebenarnya!"

"Kau terlalu lucu saat sedang marah." Stevens menggenggam tangan Kiev, "ayo bertengkar di rumah sampai kau puas."

Tanpa menunggu waktu yang lama Stevens menarik tangan Kiev untuk keluar dari acara tersebut.

Kiev berjalan dengan Stevens yang menarik tangannya tanpa memperdulikan orang orang yang menatap mereka berdua dengan tatapan aneh.

𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang