25

9K 831 93
                                    

"Lakukan saja, Stevens cukup tampan. Jadi aku tidak percaya suamimu lebih tampan darinya."

Tok

Tok

"Maaf mengganggu waktunya Nyonya, apakah kalian ingin bergabung diruang keluarga?" Stevens menyenderkan tubuhnya di pintu, ia melipat kedua tangannya di dada sembari menatap dua pria yang tengah asyik berbincang itu.

"Tidak, kau boleh pergi." Jawab Kiev dingin membuat bahu Stevens seketika jatuh.

"Tidak bisa! Aku akan terbakar api cemburu jika kalian tetap bersama!" Stevens melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar

"Joe, Azor memanggilmu."

"Tipu muslihat." Jawab Joen sembari tersenyum kecil, ia berdiri dan keluar dari kamar.

"Kievieee~.." rengek Stevens dan memeluk kekasihnya

"Ada apa denganmu?!" Geli Kiev saat Stevens menciumi lehernya.

"Kapan kau mengganti perban?" Stevens menjauhkan wajahnya, tangan besarnya masih memegang erat pinggang ramping Kiev.

"Nanti malam."

"Apa kau bisa langsung melihat?"

"Tidak, mataku bahkan tidak bisa terbuka."

"Bagus!"

"Apa maksudmu bagus?"

"Aku berharap kau bisa melihat sampai Joen dan Redhyer pergi."

"Orang macam apa kau yang berharap agar aku tidak sembuh."

"Tidak bukan seperti itu, aku.." Stevens kembali menelusupkan wajahnya diceruk leher Kiev.

"Aku khawatir.." lanjutnya dan pelukannya semakin mengerat.

"Apa yang kau khawatirkan?"

"Berjanjilah satu hal padaku.."

"Apa?"

"Jangan jatuh cinta pada Redhyer!"

"A-apa? Mana mungkin aku bisa langsung jatuh cinta saat pertama kali melihatnya!" Kesal Kiev

"Baiklah, jika kau sampai jatuh cinta pada mereka aku akan memperban matamu selamanya!"

"Dasar gila."

"Ayo, apa kau mau ikut denganku?"

"Tidak, aku ingin istirahat."

"Baiklah, dan kiev...saat matamu bisa melihat lagi kami akan mengadakan makan malam disini."

"Makan malam?"

"Ya, kami biasanya mengadakan acara makan malam bersama selama 1 tahun sekali, tadinya aku akan mengajakmu makan malam di rumah Joen seperti biasanya. Tapi karena mereka ada disini, kami akan melakukan makan malam bersama sekaligus mengenalkanmu secara resmi."

"Apa tidak masalah?"

"Tentu saja! Jadi kapan kau bisa merasa lebih baik."

"Aku bisa membuka mataku besok malam."

"Baiklah, apa kau tidak masalah jika kita makam malam bersama besok?"

"Tidak, lakukanlah.."

Cup

"Sekarang beristirahatlah." Stevens memberikan kecupan singkat dibibir Kiev dan membenarkan bantalnya agar Kiev bisa beristirahat dengan nyaman.

"Panggil aku saat kau membutuhkan sesuatu."

𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang