07

8.7K 927 32
                                    

"Organisasi? Apa itu? Aku polisi dari Itali." Kiev memutar matanya saat mendengar jawaban Stevens.

"Lalu Gregor?"

"Sebuah penjara."

"Kau berasal dari sana bukan?"

"Aku berasal dari departemen kepolisian."

"Teruslah menyembunyikannya selama kau bisa." Kiev mematikan sambungan telpon, tidak lupa ia mencabut kabel telpon agar Stevens tidak lagi menghubunginya.

"Jika dia kembali ke sini, aku harus mengurungnya."

~'~

"Chief!"

Seorang polisi bernama Alger datang menghampiri Stevens yang baru saja keluar dari mobil.

"Ada apa dengan wajahmu Chief?" Tanya nya membuat Stevens berdecak

"Ini perbuatan kakak mu."

"Ikut aku." Sambungnya dan masuk kedalam di ikuti Alger di belakangnya. Di sepanjang langkahnya ia di sambut dengan hormat oleh para polisi yang ada di sana.

Stevens mengangguk menanggapi sapaan mereka, semua orang di departemen polisi itu merasa beruntung karena mendapatkan atasan seperti Stevens yang ramah dan tidak menekan mereka terlalu keras dalam menangani kasus.

Clack

Alger menutup pintu ruangan Stevens, "Ada apa pak?"

"Apa server data aman?"

"Tentu pak."

"Aku ingin kau memeriksanya, ada seseorang yang berusaha mencari informasi tentangku. Pastikan datanya tidak bocor." Perintah Stevens

"Baik pak."

"Dan suruh beberapa detektif untuk menemuiku."

"Di mengerti." Setelah mengatakan itu Alger keluar dari ruangan Stevens, sedangkan si pemilik ruangan kini menghembuskan nafas berat saat melihat tumpukan kasus di mejanya.

"Apa pekerjaan chief seberat ini?" Stevens duduk di kursi kebanggaannya.

PEMERKOSAAN ANAK DI BAWAH UMUR

PERAMPOKAN BERUJUNG PEMBANTAIAN

PEMBUNUH BERANTAI

Kasus demi kasus Stevens baca, ia merasa heran kenapa kasus yang meresahkan warga masih berada di mejanya.

Kursinya berputar dengan dahi yang berkerut memikirkan solusi dari setiap kasus, dia harus memberi intruksi yang tepat agar semua orang bergerak dan tidak memakan waktu terlalu lama.

Tok

Tok

"Masuk."

Pintu terbuka, lima orang polisi masuk ke ruang kerja Stevens. Mereka semua menunduk saat melihat tatapan yang di keluarkan sang chief.

"Kenapa kasus mudah seperti ini ada di mejaku?" Aura pemimpin seketika menguar di ruangan itu, Stevens berlaku tegas tentang pekerjaan.

"Kami menunggu perintah anda chief." Jawab salah satu detektif dengan suara tegas.

"Kasus pemerkosaan ini, jangan sampai kalian menunggu perintahku. Langsung bergerak!" Suara Stevens meninggi, bagaimana bisa mereka membiarkan pelaku pemerkosaan berkeliaran begitu saja.

"Yes, Sir!" Jawab detektif tadi.

"Bawa semua kasus di mejaku dan selesaikan dengan cara kalian. Tidak perlu menunggu persetujuanku untuk melakukan tugas, jika ada sesuatu yang terjadi aku pasti bertanggung jawab sebagai chief kalian. Mengerti?!"

𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang