32

6.2K 632 33
                                    

"Kau akan pergi bekerja?"

Stevens menoleh saat suara khas bangun tidur itu terdengar dibelakangnya.

"Kau sudah bangun kievie?" Tanya Stevens dan mendekat kearah kasur.

"Good morning."

Cup

Cup

Dua kecupan lembut mendarat di kelopak mata Kiev, membuat mata indahnya terbuka pelan.

"Kau bisa melanjutkan tidurmu nanti, sekarang bangun dan sarapan terlebih dahulu." Ucap Stevens sembari mengusap kepala Kiev penuh kasih sayang.

"Aku harus pergi bekerja sekarang."

"Hm."

"I love you."

Cup

Setelah mencium bibir Kiev sebagai tanda perpisahan, Stevens keluar dari kamar menggunakan seragam kebanggaannya.

Setelah pertunangan mereka beberapa hari yang lalu, Stevens akhirnya kembali bekerja di kantor polisi Rusia dan tinggal di kediaman Roslave.

Meskipun hubungannya sudah mulai membaik Kiev masih menyimpan rasa ragu dan cemas pada Stevens. Dia tidak bisa sepenuhnya percaya pada Stevens seperti dulu lagi, setiap kata kata manis yang keluar dari mulutnya selalu ia abaikan. Apalagi untaian kata cinta yang selalu di lontarkan setiap harinya, Kiev tidak pernah membalas setiap kata 'Aku mencintaimu' yang keluar dari mulut Stevens.

Kini keduanya hanya menjalani kehidupan normal, Stevens yang kembali sibuk bekerja dan Kiev yang hanya menunggu di rumah sembari menunggu waktu pernikahan tiba.

~'~

"Kiev.."

Kiev mendekat ke arah Wisel yang sedang duduk di ruang tamu, ia akhirnya ikut mendudukkan dirinya disamping sang ayah.

"Stevens bekerja hari ini?"

"Ya, dia sangat sibuk karena harus menyelesaikan pekerjaannya sebelum pernikahan."

"Dia hampir tidak ada di rumah setiap hari."

"Itu sudah tugasnya." Jawab Kiev santai tapi di lubuk hatinya ia juga merasa kesepian.

"Setelah menikah dia akan sering berada di rumah." Suara wisel mencoba menghibur sang anak yang tiba tiba terdiam

"Ayah dengar Erick mengadakan acara amal, kenapa kau tidak datang?"

"Apa dia memberitahu ayah?"

"Ayah sempat bertemu dengannya di kantor, dan dia mengatakan akan mengadakan acara amal."

"Kapan?"

"Malam ini, datanglah jika kau merasa bosan."

"Aku belum memberitahu Stevens."

"Tidak apa apa, ayah yang akan memberitahunya nanti. Lagipula acaranya tidak lama kan?"

"Acaranya cukup lama, aku mungkin pulang terlambat, tapi aku tidak akan melakukannya. Aku akan pulang sebelum Stevens."

"Baiklah, nikmatin acaramu." Wisel tersenyum kecil saat Kiev kembali ke kamarnya. Sudah lama ia tidak melihat Kiev keluar untuk bersenang senang setelah memiliki hubungan dengan Stevens.

Setelah memiliki hubungan yang lebih serius, Kiev tanpa sadar lebih bergantung pada Steven dan menjadi seseorang yang berbeda dari biasanya.

"Aku pergi." Pamit Kiev setelah menggunakan pakaian formalnya.

𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang