Who Is Mafia? S3 - E13

71 2 0
                                    

"Apa? Jelasin yang bener bacot!" Marah Mark dengan apa yang di jelaskan oleh Sungchan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa? Jelasin yang bener bacot!" Marah Mark dengan apa yang di jelaskan oleh Sungchan.

"Bener setan, gue denger kalo Jaemin udah nggak ada. Sekarang lagi pada krisis, pasti tidak banyak dari mafia luar sana mengetahuinya." Terang Sungchan jelas ke Mark yang terdiem.

"Siapa yang bunuh Jaemin?" Tanya Mark geram, menahan amarahnya agar nggak kelepas.

"Belom dapet pastiin tapi tidak mustahil orang terdekat Jaemin, sekarang kita cuman perlu bersedia dengan kedepannya. Untuk memikirkan soal Jaemin, kita sembunyiin dulu dari siapa-siapa." Balas Sungchan perlahan agar nggak didengarin oleh alih keluarganya, karna mereka lagi di ruang tengah sekarang.

Mark cuman mengangguk sebagai jawapan, dirinya kini mengepal kuat tangannya menampilkan penuh urat itu.

Tanpa disedari, seseorang dari awal telah mendengar semua itu dan menatap mereka dari sebalik penghalang menuju ke dapur itu.

"Udah pada mati ya?" Gumamnya pelan dengan wajah tatapan kosongnya itu.

.
.

Dengan langkah yang perlahan dan menampilkan kesedihan dalam langkah itu, Jeno menghampiri makam seseorang yang bertuliskan Na Jaemin, sambil membawa sebuah bunga untuk mendoakan sang istri agar berbahagia di dunia barunya.

"Hai, apa khabar sayang? Aku tau kamu selama ini merasakan sakit yang aku nggak ngerti sekali. Tapi ya mau gimana lagi, kamu udah pergi dahulu dan ya sakit itu udah nggak ada. Ada sisi seneng kamu nggak merasakan sakit lagi dan ada juga sisi yang aku nggak seneng karna kamu nggak bakal ada di sisi aku lagi. Maafin aku ya karna nggak ngefahami apa yang kamu lakuin selama ini. Hiskkk....aku nyesel udah biarin kamu pergi hiskk...." Jeno terus menangisi dirinya di hadapan makam istrinya itu, sambil mengelus pelan makam itu.

Tak lama itu, seseorang menghampiri Jeno lalu duduk disampingnya membuatkan Jeno sedikit kaget tapi terhenti apabila melihat Mark di sampingnya.

"Kenapa lo disini?" Tanya Jeno, nggak ada niat sama sekali buat menatap ke arah Mark.

"Emang kenapa? Nggak boleh? Asal lo tau Jaemin juga masih salah satu keluarga gue." Balas Mark sambil berdecik menatap Jeno yang bener-bener kacau sekarang ini.

Rambut nggak rapi, dasi kebelakang dan lihatlah mata itu yang kini sedikit merah itu serta membengkak karna saking nggak hentinya menangisi kepergian sang istri membuatkan diri Mark teringat 2 tahun lalu setelah Jaemin meninggalkan Jeno, seperti itulah diri Jeno sekarang ini.

"Jaemin udah bahagia di sana, dia nggak ngerasa sakit lagi, nggak perlu lindungin kita lagi, nggak perlu ngurusin soal kejahatan lagi, nggak usah capek-capean lagi dan nggak ada yang mendendami dia lagi bukan?" Senyum Mark menggumamkan itu dan tentu sahaja Jeno mendengarinya.

"Gue tau lo bakal susah buat nerima kepergian dia, tapi bukankah dengan pemergian Jaemin lo harus nyari tau siapa dalang di sebalik ini?" Sambung Mark lagi, yang langsung di tatap bingung oleh Jeno.

Who Is Mafia? || Nomin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang