Who Is Mafia? || Nomin ✅

Who Is Mafia? S2 - E18

"Apa mereka udah pada bangun?" Tanya Jeno yang kini duduk sempurna di ruang makan mereka, yang mana lebih dari 10 lauk-pauk disediakan oleh Jaemin buat sarapan mereka pagi itu.

"Belom! Biarin aja, nanti juga bakal bangun bentar lagi."

"Terus siapa yang habisin semua ini? Cuma kita berdua?"

"Nggak kok, bentar lagi yang lain pada datang, sesekali buat ngumpul karna udah lama kita semua nggak sama-sama bukan?!"

"Ohh...kalo gitu, aku lihat anak-anak dulu ya!" Pamit pergi yang dibalas anggukan kecil aja oleh Jaemin.

Tok Tok Tok~~

Tiada sahutan dari dalam kamar, membuatkan Jeno dengan perlahan membuka pintu kamar anaknya itu lalu mengintip sedikit ke dalam buat melihat apa Chenle ama Jisung udah bangun atau belom.

Tapi malang sekali, pagi-pagi udah disuguhkan dengan pemandangan yang menarik, dimana kedua anaknya itu masih dalam keadaan tanpa sehelai benang, apalagi kedua anaknya itu melakukan benda yang sepatutnya nggak dia lihat.

"Udah puas mainnya semalam, malah main lagi pagi ini?" Buyarkan Jeno permainan kedua anaknya itu, membuatkan Jisung ama Chenle melotot kaget dan dengan cepat Jising menarik selimut mereka buat nutup tubuh polos mereka.

"K-kenapa dad nggak ngetuk dulu pintunya?" Sedikit kesel, apalagi sekarang penisnya di emut oleh lobang Chenle dengan kuat.

"Udah pada ngetok, tapi kalian yang nggak denger! Dan terus kalian lakuin apa pagi-pagi kayak gini?" Pura-pura nggak tau sambil berjalan menghampiri kedua anaknya itu.

"N-nggak ada apa-apa kok, cuma C-Chenle lagi pengen manja aja!" Peluk Jisung erat tubuh Chenle, manakala Chenle hanya mampu menenggelamkan sahaja wajahnya di ceruk leher Jisung.

"Bohong! Daddy udah lihat kok kalian lakuin itu dari semalem, lihat noh...." Tunjuk ke arah atas sisi dinding kamar, yang mana lagi ada cctv di sana.

"Kok daddy pasang cctv di kamar kita?" Menatap Jeno dengan berkerut kening, minta penjelasan.

"Itu cctv udah lama, dari kamu menepati di kamar ini lagi cuma kamu aja nggak pernah lihatnya karna terlalu kecil kali! Lagian daddy masangnya buat keselamatan kamu, makanya setiap pergerakan kamu dalam kamar ini daddy dapet lihat, apalagi yang semalem." Mengangkat sebelah alisnya ke Jisung, yang menatapnya tajam.

"Kalo udah tau kenapa pada di sini? Sana kita mau lanjut lagi....." Usir Jisung tubuh Jeno, yang kini tersenyum lebar dengan anaknya itu.

"Iya-iya lanjut aja, kalo gitu daddy turun dulu ya?!" Pergi meninggalkan kedua anaknya buat lanjutin permainan mereka.

"Kamu nggak pa-pa?" Tanya Jisung ke Chenle yang sedari tadi cuma diem aja.

"Nggak kok! Cuma bingung aja, aku inget kalo kita lakuin kayak gini daddy bakal marah tapi ternyata nggak ya!?" Bingung, lalu menatap polos ke wajah Jisung yang kini tersenyum manis ke arahnya.