Who Is Mafia? || Nomin ✅

Who Is Mafia? S3 - E16

Sarkas sang pemimpin mafia terkejam itu, dengan seneng hati mendatangi mansion status NaLee itu bersama beberapa tahanannya yang pastinya keluarga Jeno.

Dengan tak berperikemanusiaan, Sarkas menendang keluarga Jeno termasuk mommy Jeno sehingga terjatuh di hadapan mansion itu seolah-olah berlutut kepadanya.

"Kematian keluarga lo di tangan gue Lee Jeno. Kalo lo nggak keluar, gue bakal tembak keluarga lo satu persatu di sini sekarang." Beri Sarkas amaran yang sama sekali tidak ada balasan dari Jeno di dalam sana.

Sarkas mengarahkan anak buahnya untuk masuk secara senyap dengan hanya menggerakkan kepalanya, yang langsung dijalankan oleh anak-anak buahnya dengan berhati-hati.

Lebih dari kata bilang sedikit itu, anak buah Sarkas memasuki mansion mewah itu yang kini bener-bener dalam gelap tanpa ada tanda-tanda pemilik sekali pun, bahkan alat pengesan yang mereka bawa tidak berfungsi di dalam itu.

Di sisi itu, Jeno hanya memperhatikan sahaja tiap gerak gerik anak buah Sarkas itu dari ruang pengamatan yang jelas menampilkan semuanya dan setelah semuanya masuk, Jeno dengan cepat menekan tombol merah.

Semua anak buah Sarkas dan serta Sarkas yang diluar mansion itu kaget yang secara tiba-tiba mansion itu tertutup kunci dengan dinding besi yang jelas kalis serangan itu.

"Sekarang gimana Tuan?" Tanya orang kanannya yang berusaha mengakses kawalan dalam tapi tidak dapat malahan kawalannya tidak berfungsi.

"Biarkan sahaja dulu, kita lihat sejauh mana dia sang suami mafia world menjalankan tugasnya dengan sendiri. Lagian dia tidak akan boleh buat apa-apa dengan kita karna nyawa ibunya di tangan saya." Smirk Sarkas menampilkan senyuman kejam itu.

......................................

Jisung yang lagi bersama ketiga jagaannya itu tampak tidak tenang, apalagi barusan terdengar bunyi tembakan itu.

"Sekarang gimana bang? Apa kita bantu daddy?" Tanya Chenle yang di geleng cepat oleh Jisung.

"Jangan, aku nggak mau kamu terjadi sama seperti kejadian lalu. Tetap disini, percaya ama daddy." Peluk Jisung erat tubuh kecil Chenle itu.

"Tapi apa kita bakal di sini sampai daddy selesain semuanya?" Sampuk Wonbin membuatkan mereka bertiga lainnya menatap kearahnya.

"Apa maksud lo?" Tanya Jisung balik karna nggak ngerti.

"Ya, kita boleh bantuin daddy secara diem-diem bukan?" Cadang Wonbin menatap ada beberapa alat kawalan mansion mereka itu lagi tersusun rapi di samping mereka.

"Apa abang tau guna?" Seunghan menghampiri alat-alat itu, sambil mengecek ama masih berfungsi atau nggak.

"Gue tau kalo akses dia sama seperti mommy punya. Kita coba." Semua mengangguk dengan rancangan Wonbin lalu mengumpul semua alat itu dan menyambung sempurna ke sambungannya biar berfungsi.