Helaan napas panjang lagi-lagi dikeluarkan Ellena. Kini ia sedang duduk di kasur dengan lutut ditekuk sementara Yura yang duduk didepannya sedang menghiasi kuku tangan Ellena.
"Apakah anda sedang memikirkan sesuatu?" Ellena menganggukkan kepalanya dan membuat Yura terkekeh.
"Pasti sedang memikirkan Duke Erland." Goda Yura.
Ellena memutar bola mata malas. Untuk apa memikirkan pria bajingan yang hobinya mengumbar cerita sedih dan suka sekali menggoda wanita?
"Aku tidak memikirkannya."
"Ah benarkah?"
Ellena sedang memikirkan tentang nasibnya.
Alasan Ellena dibenci keluarga adalah karena kelahirannya yang membawa duka. Ibunya meninggal setelah melahirkan Ellena. Arion pun membenci Ellena karena menganggap Ellena adalah penyebab kematian sang istri. Begitu pun dengan Helena dan Serena, kakak kembarnya yang ikut membencinya.
Ellena kecil diasuh oleh ibu Yura yang merupakan pelayan pribadi ibu Ellena. Karena itulah, Ellena dan Yura sudah dekat dari dulu. Bahkan mereka lebih terlihat seperti adik kakak daripada dengan Helena dan Serena.
Ia tidak tahu apakah Yura yang sudah ia anggap kakaknya sendiri benar-benar mengkhianatinya di masa depan. Jika itu benar terjadi, maka Ellena tidak akan marah. Yura pasti memiliki alasan melakukannya.
"Sudah selesai." Yura tersenyum bangga melihat hasil ukirannya di kuku Ellena. Sementara Ellena hanya diam memperhatikan ekspresi Yura. Tak ada sedikit pun kepura-puraan di wajah itu. Hanya ada ketulusan dari seorang kakak pada adiknya.
"Yura." Panggil Ellena.
"Iya?"
"Jika suatu hari nanti aku melakukan sesuatu yang membuatmu membenciku, tolong katakan apa kesalahanku. Jangan malah mengkhianatiku. Karena hanya kau satu-satunya orang yang bisa ku percaya." Ucap Ellena menatap lekat mata Yura.
Walaupun kebingungan, Yura memilih untuk mengangguk saja. "Tentu, putri."
Tiba-tiba pintu kamar diketuk dari luar. Yura bergegas membukanya dan seorang pengawal raja pun masuk ke dalam kamar.
"Maaf menganggu waktu istirahat anda, tuan Putri. Yang Mulia memanggil anda ke ruang kerjanya untuk membicarakan sesuatu yang penting."
Ellena dan Yura saling tatap dengan pikiran yang sama. Tumben sekali pria tua itu memanggil Ellena?
•••••
Helena, Serena dan Ellena duduk di depan sang ayah yang terlihat sedang gusar. Tangan pria tua itu menggenggam erat sebuah gulungan surat berlogo ular hitam.
"Dulu, kerajaan Asteria hampir diambang kehancuran karena peperangan dengan kerajaan Crystal. Lebih tepatnya saat kepemimpinan Raja kedua. Banyak prajurit yang mati, rakyat jadi sengsara karena kehilangan tulang punggung keluarga mereka. Raja terdahulu pun meminta bantuan Raja Distopia untuk memenangkan perang tersebut. Tapi imbalannya salah satu keturunan Raja Asteria harus menikah dengan keturunan Raja Distopia." Jelas Arion membuat ketiga putrinya kebingungan.
"Lalu? Siapa yang menikah dengannya, Ayah?" Tanya Serena.
"Tidak ada. Raja terdahulu tidak mengizinkan putra-putrinya menikah dengan keturunan Raja Distopia. Karena kerajaan Distopia adalah kerajaan terkutuk yang aneh. Semua penghuninya merupakan penyihir yang suka memakan daging manusia. Tidak ada yang tau letak kerajaan itu dimana karena mereka memiliki segel yang membuat wilayah mereka menjadi tak kasat mata. Siapapun yang tak sengaja masuk ke wilayah mereka tidak akan bisa kembali lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Distopia in the Moonlight (TAMAT)
FantasyTak pernah terbayang di benak Ellena jika ia akan hidup kembali setelah dibunuh oleh suaminya hanya karena menghina selingkuhan pria itu. Ia pun bertekad untuk tidak mengulangi hal yang sama di kehidupan keduanya. Tapi bagai keluar dari kandang hari...