BAB 20

58K 3.8K 86
                                    

Jalan pulang menuju istana dipenuhi keheningan. Xavier yang saat berangkat sangat berisik kini malah tidak membuka suara sama sekali. Pria itu terlihat sedang berpikir keras. Ellena menduga bahwa Xavier sedang sibuk memikirkan pekerjaannya.

Tapi salah.

'Mirip suami kakak, katanya?'

'Berarti dia belum melupakan putra mahkota sialan itu?!'

'Dasar gadis bodoh! Sudah tau salah sasaran masih saja berharap.'

'Apa yang perlu dibanggakan dari pria yang lupa nama wanitanya sendiri? Masih muda saja sudah seperti lansia!'

'Apa aku kurang tampan? Atau kurang kaya?'

'Apa perlu aku memberikan tiga tambang emas untuk Ellena?'

'Ah tidak, tiga terlalu banyak. Lebih baik berikan sepuluh saja.'

Kereta kuda sudah sampai di istana. Xavier turun begitu saja tanpa menunggu Ellena. Gadis itu pun saling bertatapan dengan Levi yang sepertinya juga bingung dengan sikap ayahnya.

Ellena memilih tak memikirkan Xavier. Biarlah pria itu dengan dunianya sendiri. Nanti saat makan malam pun Xavier pasti akan kembali bicara.

Namun hingga makan malam tiba, Xavier masih tak mengajaknya bicara. Pria itu masih saja bungkam sampai mereka selesai makan.

Xavier bahkan tak menggubris ketika Ellena mengajaknya bicara. Tapi saat Ellena mengajak Carlos bicara, Xavier justru memotongnya dengan mengajak Carlos bicara juga. Bukan sekali dua kali Xavier melakukannya. Tetapi berkali-kali hingga membuat Ellena kesal.

"Carlos, ak–"

"Bisakah kau mengambil mantelku, Carlos?"

"Car–"

"Yang warna hitam."

"APA MAUMU?!" Ellena tak dapat membendung rasa kesalnya. Ia menatap Xavier dengan tajam. Tapi yang ditatap malah biasa saja seolah tak memiliki salah.

'Peluk aku, hibur aku, ci–'

Xavier seketika menggeleng. "Tidak ada," Jawabnya tanpa menatap Ellena.

Ellena beranjak dari duduknya dan menghampiri Levi yang sedang duduk di lantai memainkan batang kayu kecil. "Levi sayang, ayo kita pergi."

Xavier memicingkan mata, merasa curiga dengan ucapan Ellena selanjutnya.

"Kita harus cari ayah baru."

AYAH BARU?!

Xavier menatap Ellena tak percaya. Ia ikut berdiri dan mengambil alih Levi dari gendongan Ellena.

"Kembalikan anakku!" Geram Ellena, berusaha mengambil kembali Levi. Tapi Xavier dengan mudah mengangkatnya tinggi-tinggi hingga membuat Levi menggonggong panik.

"Aku yang membawanya kesini. Jadi Levi adalah anakku." Ujar Xavier.

"KAU?!" Ellena menunjuk Xavier. Tapi saat sadar dirinya sedang berada di kandang siapa, ia pun kembali menurunkannya.

"Kau yang memberikannya padaku." Balas Ellena membela diri.

"Benarkah? Aku tidak ingat pernah mengatakannya."

Levi menatap Carlos sambil memasang wajah sedih. Carlos sendiri bingung dengan drama dihadapannya. Mereka terlihat seperti pasangan suami istri yang memperdebatkan hak asuh anak. Padahal itu hanya seekor anak anjing. Kenapa tidak buat anak sungguhan saja?

Eh?

"Semua laki-laki sama saja! Manis di mulut tapi besoknya sudah lupa."

"Jangan samakan aku dengan putra mahkotamu itu!"

Distopia in the Moonlight (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang