"Apa anda benar-benar bukan calon istri raja kami?"
Entah sudah ke berapa kalinya pertanyaan itu Carlos lontarkan. Harus melakukan apa lagi agar mendapat kepercayaan pria itu. Apa selama ini kebohongannya terlihat tidak alami?
"Bukan." Jawab Ellena sedikit ketus.
"Kalau begitu, anda akan kembali ke Asteria bulan depan?"
"Tentu."
"Mau saya beri sedikit bantuan?"
Penawaran Carlos terdengar menarik di telinga Ellena. Tetapi ia tidak boleh percaya begitu saja pada pria itu. Tidak boleh!
"Nanti saya buatkan daging sapi panggang tiga por–"
"Setuju!"
Ellena langsung bangkit dengan semangat. Padahal ia baru saja selesai sarapan. Tapi mendengar kata daging sapi panggang membuat perutnya lapar lagi. Bahkan para juru masak yang kini sedang mengintip di dapur menggeleng takjub melihat porsi makan tamu mereka.
"Apa keuntungan yang aku dapat jika kau membantuku? Tambang emas? Tambang berlian? atau segunung daging sapi panggang?"
Carlos tersenyum miring. "Sesuatu menguntungkan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata."
"WAHHHHH APA ITU?"
"Raja Xavier. Anda akan mendapatkan raja Xavier."
SETAN!
Ekspresi wajah Ellena seketika langsung berubah. Apa untungnya mendapat Xavier? Lagipula ia sudah terlanjur bilang kalau calon istri Xavier adalah Serena. Jadi sangat tidak etis jika ia harus dekat-dekat dengan calon kakak ipar sendiri bukan?
•••••
Seorang pria duduk di tepi danau sambil terus melempar kerikil kecil di sekitarnya ke tengah danau. Sedangkan tak jauh dari tempat pria itu duduk, dua orang manusia sedang bersembunyi di balik pohon.
Ellena menyenggol lengan Carlos, begitu dengan Carlos yang membalasnya dengan senggolan juga. Alhasil Ellena tersungkur dengan posisi yang sangat tidak anggun karena senggolan Carlos tak sebanding dengannya.
Carlos terkejut dan langsung membantu Ellena berdiri. Ia juga membantu membersihkan gaun Ellena yang kotor terkena tanah.
"Aku tidak mau menemuinya!" Kesal Ellena sambil membersihkan telapak tangan yang kotor.
"Ayolah, Nona. Saya berjanji akan memberikan daging sapi panggang kapanpun anda mau. Tapi tolong untuk beberapa hari ini temani tuan Xavier dulu."
"Kau sangat tidak sabar melihat kepalaku di penggal ya?"
"Bukan seperti itu, nona. Jika anda ingin keluar dari tempat ini dengan selamat, maka cara satu-satunya adalah dengan menjadi sahabat dari tirani yang ada disana. Karena jika anda memperlakukannya dengan baik, pasti anda pun akan diperlakukan dengan baik."
Carlos mencari kata-kata yang lebih mudah dimengerti oleh otak kecil Ellena.
"Misalnya saat anda pulang nanti pasti anda akan diantar oleh kereta kuda dan dikawal oleh para ksatria. Jadi anda tidak usah khawatir pada hewan buas."
"Benarkah?" Tanya Ellena sedikit ragu.
Carlos mengedikan bahunya. "Tergantung pada pilihan anda. Jika anda ingin pulang saat ini juga, maka tidak ada pengawalan dan tidak ada makanan enak selama perjalanan. Lagipula jalan keluarnya akan muncul bulan depan."
Ellena mencebikkan bibir sebal. Ia sudah tau bulan purnama muncul sebulan sekali. Tapi kenapa jalan keluar itu sangat merepotkan hingga muncul sebulan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distopia in the Moonlight (TAMAT)
FantasyTak pernah terbayang di benak Ellena jika ia akan hidup kembali setelah dibunuh oleh suaminya hanya karena menghina selingkuhan pria itu. Ia pun bertekad untuk tidak mengulangi hal yang sama di kehidupan keduanya. Tapi bagai keluar dari kandang hari...