EPILOG

54.7K 3.3K 111
                                    

Jeritan Ellena memenuhi ruangan. Genggaman tangannya pada Xavier menguat seolah melampiaskan rasa sakitnya. Sementara Xavier berusaha sekuat tenaga untuk menahan isak tangisnya. Sebentar lagi, tinggal beberapa saat lagi Ellena-nya akan pergi.

Di luar kamar, Yura menangis dalam pelukan Carlos. Pria itu berusaha menutup telinga Yura agar tidak mendengar tangisan memilukan yang kemungkinan akan terjadi. Tapi hal itu tak membuat Yura tenang. Tangisan Yura terdengar menyayat hati dan membuat dada Carlos ikut merasa sesak. Apakah ini yang akan ia rasakan jika nanti menikahi Yura?

Suara tangisan bayi membuat mereka semua menghela napas lega. Terkecuali Xavier yang hanya terdiam dengan tatapan kosong.

"Bayinya laki-laki, Yang Mulia." Ucap Pearl namun tak membuat atensi Xavier beralih pada bayi itu.

Pearl memanggil Yura agar segera memandikan bayi yang terus menangis itu. Sementara ia menjahit bagian tubuh Ellena yang terus mengeluarkan darah. Setelah semuanya selesai, Pearl pun keluar untuk memberi waktu pada raja dan ratunya.

"Xavier." Panggil Ellena dengan lemah.

Xavier mendekatkan telinganya ke bibir Ellena. "Apa, sayang?" Tanyanya berusaha tersenyum tegar.

"Ini kenapa?"

Ellena berusaha meraih tangan Xavier yang terluka. Ia mengelusnya dengan lembut. "Nanti minta Hendrik untuk mengobatinya ya?"

Xavier mengangguk.

"Xavier."

"Hm?"

"Peluk."

Xavier langsung mengabulkan keinginan Ellena. Dengan posisi setengah menyender ke kepala ranjang, ia memeluk Ellena dan terus menciumi kening wanita itu.

"Beri dia nama Elliot, sesuai keinginanmu." Ellena berujar lirih, membuat Xavier mati-matian menahan isak tangisnya. Ternyata saat itu Ellena mendengar keinginannya.

"Kumohon, jangan membencinya. Dia tidak bersalah."

"Tapi dia–"

"Aku akan membencimu jika itu sampai terjadi."

Tangis Xavier seketika pecah saat merasakan tubuh dalam pelukannya mulai dingin. Bahkan Ellena terlihat kesulitan untuk bernapas.

Di sela-sela napasnya yang tidak teratur, Ellena mendongak menatap wajah sang suami yang sudah banjir air mata. Tangannya yang lemah berusaha untuk memegang wajah Xavier.

Xavier yang mengerti pun menuntun tangan wanita itu agar menyentuh pipinya. Pria itu memejamkan mata saat Ellena mengelus pipinya dengan lembut.

Saat dirasa elusan itu mulai berhenti, Xavier langsung membuka matanya. Ia menggeleng panik saat menyadari Ellena telah berada diambang kesadaran.

"Aku mencintaimu, Vier..."

Mata Ellena tertutup setelah mengatakan kalimat tersebut. Xavier menepuk pelan pipi Ellena, berharap wanita itu kembali sadar. Namun seberapa keras pun usahanya, Ellena tidak akan bangun lagi.

Wanita itu sudah tiada dalam pelukannya.

"ELLENA!!!" Raungan Xavier membuat orang-orang diluar berbondong-bondong memasuki kamar. Yura langsung tidak sadarkan diri melihat Ellena sudah menghembuskan napas terakhirnya dalam pelukan Xavier.

"KAU BERJANJI TIDAK AKAN MENINGGALKANKU!"

"ELLENA BANGUNNN!!!"

"TOLONG LAKUKAN SESUATU! ELLENA-KU TIDAK MUNGKIN PERGI! ELLENA-KU MASIH HIDUP!"

Semuanya menangis seolah ikut merasakan kesedihan raja mereka.

Xavier sendiri sudah menaruh seluruh kebahagiaannya pada Ellena. Kehilangan wanita itu adalah hal yang paling membuat hidup Xavier hancur. Tak ada lagi alasannya tersenyum, tak ada lagi alasannya untuk tetap bertahan hidup.

Xavier tanpa Ellena bak raga tanpa jiwa. Raganya memang hidup tetapi jiwanya mati seolah mengikuti kepergian sang istri.

Xavier memeluk istrinya selama berjam-jam, seolah ia sedang berada di dalam mimpi. Bahkan ketika orang-orang mulai menyuruhnya untuk mengikhlaskan Ellena, Xavier hanya diam tak menanggapi.

Pria itu seolah buta akan kondisi istrinya yang telah tiada. Ia terus menciumi kening Ellena seolah wanita itu masih hidup dan hanya tertidur dalam pelukannya.

"Aku mencintaimu, Ellena. Tidurnya hanya boleh sebentar ya? Nanti aku bangunkan lagi saat makan malam."

•••••

END

'Tapi meskipun begitu, selamat atas kepergianmu Ellena-shi'

Terima kasih pada para pembaca yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini. Maaf kalo endingnya tidak sesuai yang kalian harapkan wkwk

See you in another life

Distopia in the Moonlight (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang