BAB 4

73.2K 4.7K 110
                                    

Untuk putri Ellena...

Nama saya Anthony Dimitri. Mungkin anda tidak mengenal saya karena kita belum berkenalan secara resmi. Tapi jujur, saya sudah menaruh perasaan pada anda sejak di akademi. Mungkin ini terlalu terlambat atau mungkin terlalu cepat? Tapi saya ingin anda mempersunting anda menjadi istri saya.

Untuk lamaran resminya akan saya lakukan lusa. Jadi lebih baik saat ini anda mempersiapkan diri untuk bertemu dengan calon suami yang tampan ini.

Tertanda,
Anthony Dimitri

•••••

"B-bagaimana bisa?"

Ellena meremas surat ditangannya. Ia bingung harus bereaksi seperti apa. Di kehidupan sebelumnya, Anthony menikah dengan Helena. Entah didasari oleh cinta atau hanya sekedar pernikahan politik.

Ellena tidak mengetahui dengan jelas alasan dibalik pernikahan mereka karena ia jarang ikut berkumpul. Ia lebih sering menghabiskan waktu di kamar dan menjauh dari mereka.

"Apa takdirku mulai berubah?"

Dimulai dari ia yang harusnya menikah dengan Duke Erland. Kini pria itu tak lagi menunjukkan batang hidungnya dan Ellena pun tak pernah mencari. Sudah pasti hubungan mereka akan kandas sebelum memulainya, bukan?

Serena yang harusnya menikahi raja Distopia, tetapi semuanya tak terjadi dikarenakan Ellena yang mengajukan diri menjadi pengganti.

Lalu sekarang Helena yang harusnya menikah dengan Anthony, tetapi pria itu malah mengirimnya surat dengan maksud melamarnya.

Konspirasi macam apa ini?!

Ia sungguh senang.

"Aku tidak ingin mati di tangan Erland, aku juga tidak ingin mati di tangan raja Distopia. Jadi lebih baik aku menerima lamaran Putra Mahkota saja. Karena jika aku menikah dengannya, aku tidak usah peduli dengan kehancuran Asteria. Lagipula Serena yang licik lebih cocok bersanding dengan raja Distopia yang kejam. Penindas menikah dengan penyiksa. Bukankah itu sangat romantis?"

Tak berselang lama, Yura masuk ke kamar Ellena. Hal itu membuat Ellena panik dan spontan menyimpan surat ditangannya ke bawah bantal.

"Apa isi surat itu, putri?"

Bukannya menjawab, Ellena malah bertanya balik. "Apakah ada informasi mengenai pernikahanku dan raja Distopia?"

"Tidak ada, putri. Pengawal bilang tak ada lagi prajurit bayangan yang mengintai di Asteria. Padahal mereka sudah menunggu untuk memberikan surat balasan."

"Kebetulan yang bagus."

"Maksudnya?" Bingung Yura.

Ellena merasa bimbang ingin menjelaskan atau tidak pada Yura. Tapi jika diceritakan, pasti Yura tidak akan mengerti. Bahkan untuk menaruh kepercayaan pun sepertinya sulit. Pelayan pribadinya itu pasti akan menyebutnya berhalusinasi atau hanya sedang bermimpi buruk.

"Aku harap prajurit bayangan itu tak secepatnya datang agar aku bisa memberimu kejutan."

"Kejutan?"

Kebingungan Yura kian bertambah saat melihat senyuman misterius di bibir Ellena.

•••••

"Tolong dandani aku secantik mungkin, Yura. Tidak usah terlalu tebal. Cukup tipis-tipis saja karena bidadari memang sudah cantik dari sumbernya."

Yura tak bisa menahan tawa mendengar ucapan Ellena. Jika orang lain lebih sering merendah agar tidak di cap sombong, Ellena justru dengan santainya merendah untuk meroket. Beruntung Yura bisa melihat sisi terang Ellena yang ini. Karena yang orang lain tau Ellena adalah gadis pendiam.

Distopia in the Moonlight (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang