Sudah hampir 7 bulan gue berada di sekolah sarang nyamuk Afrika ini –bisa juga Colombia sih. Jujur, gue gak bisa nebak apa yang terjadi selanjutnya di SMA tokek, tapi pelan-pelan gue bisa berdamai. Ini masih masih 1/6 perjalanan gue buat lulus di SMA tokek. Gue gak tau 5/6 lagi. Bisa jadi kedepannya gue menjadi salah satu pemasok motor begal atau pemburu babi vietnam atau yang lebih parah, pengedar kolor kepala sekolah. Oke, cukup menghayalnya. Sebenarnya alasan gue bertahan ya siapa lagi dalang dari semua ini, Nata Agustina.
[Chat]
Nata: Hai re, lagi ngapain?
Renja : lagi melamun mikirin seseorang.
Nata: ihh siapaa?!!
Renja : ada orangnya bikin aku khawatir
Nata : boleh tau gak siapa?
Renja : nanti aja ya, kamu dah makan belum?
Nata : yahhh, belum nih
Renja : makan dah, pilih disuapin aku atau pak joko tukang bakso?
Nata : hahaha pilihannya susah ya
Renja : lah susah, berarti level ketampanan aku sama dong atau kamu seneng cowo yang punya anak dua?
Nata : ihhh engakk!!, yaudah aku pilih kamu deh :)
Renja : Nah gitu dong, maap agak maksa dikit sih- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kalian jalan kayak kura-kura ya dek!! yang terlambat masuk barisan, jalan jongkok 3 putaran lapangan basket!!
Sore ini gue mengikuti kegiatan PERSAMI (Perkemahan Sabtu minggu). Acara yang diadakan oleh Pramuka untuk anak kelas 10 (katanya sih hukumnya wajib). Rumornya bagi siswa yang tidak mengikuti bakal kenak SP3 dari sekolah. Well, hanya anak TK yang percaya omongan ini. Alasan gue ikut? Ya Nata sih. Apapun acara yang ada "Nata" Gue pasti ikut. Catat baik-baik APAPUN, mau itu acara pramuka, PMR, barongsai, karapan sapi, lompat cincin api, terjung payung, balapan angkot, makan beling. Oke cukup.
Semua siswa berkumpul di lapangan, membuat barisan sesuai dengan kelasnya masing-masing. Tangan kiri gue membawa pot bunga yang diplastikin, tangan kanan gue membawa tongkat. Tongkat dan pot bunga adalah syarat untuk mengikuti persami.
Panitia pramuka mengumumkan letak kelas yang akan ditempati per gugus. Gugus gue berada di ujung, dekat pohon beringin. Kelas paling berhantu di sekolah tokek. Jujur, gue gak takut hantu, ya apalagi kalau bukan gara-gara muka gue. Gue kalau pake baju hitam terus manjat pohon mangga, pasti dikira anak genderuwo.
Setelah selesai pengumuman, semua gugus bersiap-siap buat gladi resik acara malam hari. Yap, seluruh acara di mulai setelah habis sholat Isya.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Rafi dan Abel sebagai anak pramuka sedang sibuk mengikat tongkat dengan tali, soalnya besok pagi udah harus di kumpul ke pembina pramuka. Jujur, gue gak pande dalam ikat-mangikat, terakhir gue kenak marah habis-habisan sama bokne (ibu gue) gara-gara mengikat payed di pohon jambu.
Anak cowo yang lain sibuk bakar singkong sebagai cemilan nanti malam dan kerjaan gue cuman nengok mereka bakar-bakar. Gue gak terlalu suka kegiatan ini, mending gue makan popcorn sambil nonton netflix di rumah.
Waktu menunjukkan pukul 5:15. Gue mulai bosan, mungkin keliling sekolah bisa menghilangkan bosan. Gue jalan mulai dari parkiran menuju lab biologi, lalu ke perpustakaan, terus belok kiri menuju UKS. Dan ketika gue melewati lorong kelas 11 MIPA 2 yang di dekat toilet.
"Renjaaaa!!"
Gue menoleh ke arah belakang, ternyata yang manggil tadi adalah Nata. Nata memakai celana lejing hitam, kaos putih bergambar micky mouse, rambut kuncir kuda dengan ikatan berwarna pink, serta tak lupa senyuman manisnya yang membuat gue sedikit gagal ginjal, ehmm gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Sang Pengendali Tokek
Teen FictionProlog : Hai hai haaaiiii..., ini saya Renja Sujana. ENGGAK!! ENGGAK!! Kayaknya ini terlalu feminim. Halo, halo bandung Lah malah jadi lagu Seharusnya pake gue, kalau pake saya kayak pidato ketua RT mimpin rapat. Perkenalkan nama dia, Renja. Renja...