🍁07. Terkuak?

344 36 2
                                    

Halooo sayangnya Author

Hehee sengaja ini, lagi rajin update

Gimana sih kesannya kalian setelah membaca bab bab sebelumnya.

Menurut kalian, cerita ini bakal happy end atau malah sappy end ( dipelesetin aja biar gak sad sad amat )

Jangan jadi readers goib!!

*
*
*
*
*
HAPPY READING
*
*
*
*
*

*****HAPPY READING*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


--------------------------------------

"Manusia tak akan selamanya bersikap lembut. Manusia juga mengetahui kapan waktunya ia menjadi kasar"

-Sagara Diandra.

--------------------------------------

*
*
*
*

Dengan wajah yang penuh dengan luka lebam, Sagara masih kekeh untuk pergi ke sekolah. Laki laki itu tak mempedulikan bagaimana keadaan wajahnya saat ini, ia lebih memedulikan tentang ilmu yanag didapatkan jika ia bersekolah hari ini. Kalau kata Sagara, walaupun sekecil biji sawi, ilmu tetaplah ilmu.

"Lo bener mau sekolah dengan wajah yang udah kayak gini, Gar?" Tanya Harsa memastikan.

"Iya, Bang. Lagian siapa sih yang mau setiap hari disiksa cuman perihal nilai?" Jawabnya.

Mereka pun segera keluar untuk sarapan pagi, terlihat di meja makan sudah tersaji berbagai makanan yang tampangnya cukup menarik.


***

Beberapa waktu kemudian, mereka sudah menghabiskan sarapannya. Mereka semua segera berbaris untuk berpamitan kepada orang tuanya, tak ketinggalan mereka juga meminta uang saku.

Satu persatu anak sudah diberi jatah uang sakunya. Lantas bagaimana dengan Sagara? Apakah ia masih mendapat jatah uang saku? Jawabannya tidak. Setelah ia diketahui mendapat nilai dibawah KKM, tentu saja ia tidak akan diberi uang saku selama satu bukan. Dan bagi Sagara, ini semua sudah biasa.

Setelah berpamitan kepada Savian dan juga Elvi, mereka segera menuju ke garasi untuk mengambil mobilnya. Untuk hari ini, adalah giliran Jayendra yang mengemudikannya.

Selalu saja, jika Jayendra yang mendapat giliran untuk mengemudikan mobilnya. Perasaan anak anak mendadak ketar ketir. Pasalnya jika Jayendra mengemudikan mobil, ia selalu ugal ugalan bak jalan milik sendiri.

7 Wounds  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang