Halo guyss.
Kalian vote cerita ini yaa. Btw, sebentar lagi kejutan akhirnya bakalan aku umumin secepatnya. Kalian dukung terus yaa.
•
HAPPY READING
•
•
Zaidan Mahardika, seorang pria yang kini usianya telah menginjak kisaran setengah abad. Walau wajahnya terlihat seperti berandal yang kejam, dia adalah orang yang amat perhatian dan dermawan. Setiap bulan, ia selalu memberikan donasi pada setiap panti asuhan yang ada di kota Malang.
Dulu, Zaidan adalah rekan dekat dari almarhumah nenek Sofia. Dan baru saja, Harsa menemukan satu bukti yang akan mengantarkan mereka untuk menemukan siapakah pembunuh nenek sebenarnya.
Harsa mengambil sebuah kantong plastik berwarna hitam guna untuk menyembunyikan kotak tua berisi surat yang ditulis oleh Sofia semasa hidupnya.
Saat ini, Harsa menuju ke kamarnya kembali. Anak itu tersenyum simpul kala melihat Sakhy yang tertidur pulas seraya memeluk guling kesayangannya.
Memang benar, dulu ketika Elvi dan Savian hendak mengadopsi Sakhy, mereka berdua memberikan harapan pada Sakhy. Mereka berdua berkata, jika Sakhy mau menjadi anaknya, maka Sakhy akan mendapat kehidupan yang layak. Namun, itu semua hanya ucapan manis tanpa adanya hasil.
"Ternyata, masih ada yang kehidupannya lebih berat dari pada Gue, yaitu Lo, Sakh..."
Harsa membuka sebuah kantong plastik hitam yang dibawanya. Ia membukanya dengan amat hati-hati. Ia hendak membaca sebagian surat yang belum ia baca sebelumnya. Yang mungkin saja itu akan mengarahkan mereka ke jalan yang selama ini mereka butuhkan.
Terdapat kisaran tiga surat yang belum ia baca di dalam kotak tua tersebut. Namun sebelum itu, Harsa keluar sejenak untuk menemui para saudaranya. Harsa mengecek apakah semuanya telah tidur atau belum?
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Wounds [ On Going ]
Teen FictionApa yang kamu rasakan ketika dirimu dituduh tanpa adanya bukti yang kuat? Bahkan kamu sama sekali tidak tahu perihal masalah yang dituduhkan kepadamu. Dia adalah Jayendra dan Sagara, dua anak yang dituduh sebagai pelaku pembunuhan neneknya. ...