🍁39. Dua yang tercoret

137 30 1
                                    

Hai gaiss

Semoga aja kalian gak ada kabur yaa, lama gak update soalnya 😭😭

Okeyy, spam komen dan kasih vote yaa.

Happy Reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!

Malam setelah Jayendra dinyatakan pulang ke rumah, kini keadaan rumah begitu nyaman seperti rumah selayaknya.

Namun, di sisi kebahagiaan yang menimpa, Savian malah setia berada di kantornya. Sebelum Jayendra pulang tadi, Savian berpamit untuk bekerja lembur hingga larut malam.

Malam ini adalah malam paling spesial menurut Jayendra dan keenam saudaranya. Masakan khas yang di masak oleh tangan sang bunda. Perlakuan baik yang baru di dapat malam ini. Bahkan sebelum makan, mereka satu-persatu diambilkan makanan di atas piringnya oleh Elvi. Itu semua terjadi untuk pertama kalinya pada malam ini.

Bi Asri yang melihatnya dengan mata kepalanya sendiri pun juga turut merasakan kehangatan. Sebelumnya, tepat pada saat selesai makan malam, pasti ada saja suara raungan dari salah satu anak karena mendapatkan siksaan dari Ayah atau Bundanya. Namun sekarang, makan malam kali ini terasa begitu hangat.

Jayendra tersenyum simpul kala sang Bunda mengambilkan makanan ke atas piringnya. Elvi pun sama halnya. Ia mengembangkan senyuman tipisnya.

Namun tetap saja, hati Jayendra tak berhenti berkata bahwa ia takut jika ini semua hanya tipu daya belaka. Ia takut, jika perlakuan Bundanya hanya baik di awal, yang pada akhirnya akan kembali membentuk luka yang lebih dalam.

"Janji terus seperti ini sampai waktunya berakhir, ya, Bun... Jayendra takut di malam ke-14 nanti Bunda balik lagi ke sifat awal."

Perasaan takut kembali menghantui pikirannya kala mengingat bahwa waktu yang tersisa dalam hidupnya hanyalah 14 hari lagi. Lantas, bagaimana cara membujuk sang Ayah untuk menganggap dirinya layaknya anak pada umumnya?

Mustahil jika Ayah bisa berubah dengan waktu 14 hari. Jika itu terjadi, sudah pasti itu semua adalah drama.

"Jay, kenapa melamun? Ada sesuatu?" Sahut Bunda membuat segala lamunan Jayendra. Itu juga membuat kepala Jayendra menoleh ke arah sumber suara.

"Ahh, enggak papa kok, Bun..."

"Jangan melamun terus, makanannya dimakam. Nanti keburu dingin." tuturnya.

Dengan lahap Jayendra memakan masakan Bundanya hari ini. Ayam balado, suatu masakan yang amat disukai Jayendra. Sengaja Elvi memerintahkan Bi Asri untuk beristirahat malam ini. Semua masakan yang tersaji di atas meja makan, itu semua dimasak oleh Elvi sendiri tanpa campur tangan orang lain.

7 Wounds  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang