Halo sayangnya Author.
Absen yuk yang uda baca.
Janlup vomentnya yaa
*
*
*HAPPY READING DEAR
*
*
*——————————————————————————————————————
"Mungkin sebagian manusia merasa jika seseorang masih mempunyai kedua orang tua yang lengkap, itu pasti cemara. Namun nyatanya walau kami mempunyai kedua orang tua lengkap, kami tidak pernah merasakan adanya kehangatan di dalamnya."
-7 Wounds.
——————————————————————————————————————
***
"DARI MANA AJA KALIAN? SUDAH TAHU PULANG SEKOLAH, BUKANNYA PULANG TERLEBIH DAHULU MALAH LANGSUNG SAJA KELUAR TANPA IZIN, DASAR ANAK SIALAN!!" Umpatnya.
Elvi terus saja melontarkan kata-kata kasar, sehingga Shreya yang mendengarkannya di belakang sana sedikit merasa tidak enak.
Shreya berjalan ke hadapan Elvi, sehingga membuat Elvi tiba-tiba terdiam bungkam. Memang sebelumnya Elvi tidak tahu sama sekali bahwa ada Shreya di barisan paling belakang.
Elvi mulai mengontrol wajahnya. Tanpa adanya angin dan hujan, tiba-tiba Elvi bersikap baik kepada semuanya, termasuk Shreya.
"E-eh, ada Shreya" ucapnya sedikit ketakutan.
"Iya, Tante. Mohon maaf sebelumnya, tadi Shreya bawa anak-anak ke taman. Jadi agak telat pulangnya." Ujar Shreya berusaha menjelaskan sebab anak anak pulang terlambat.
"Yasudah, tidak mengapa, ayo sini masuk." Elvi membuka pintu rumahnya lebar.
Tampak ketika mereka memasuki rumah, ada sosok Ayah yang sudah terduduk di meja makan. Benar saja, saat ini sudah hampir memasuki waktu maghrib, dan mereka bersiap untuk makan malam.
Entah apa yang sebelumnya terjadi, Ayah tiba-tiba bersikap baik kepada anak-anaknya. Mungkin saja itu hanya sebuah topeng. Satu kalimat yang dapat mendeskripsikan mengapa mereka mendadak menjadi baik hati adalah 'karena adanya Shreya di sana'.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Wounds [ On Going ]
Teen FictionApa yang kamu rasakan ketika dirimu dituduh tanpa adanya bukti yang kuat? Bahkan kamu sama sekali tidak tahu perihal masalah yang dituduhkan kepadamu. Dia adalah Jayendra dan Sagara, dua anak yang dituduh sebagai pelaku pembunuhan neneknya. ...