🍁30. Ternyata kamu?!

245 27 9
                                    

Halo guysss, kalian apa kabar?  baik atau gaa?? jawab di comen yaa

Kalian baca ini jam berapa? Hari apa?

Ayo kasih vote sebagai bentuk apresiasinyaa

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HAPPY READING!!

~◇~

"Ayo sini masuk, Zian ada di kamarnya." Ujar Vera sembari berjalan di depan guna menuntun Jendra ke arah tempat belajar.

Ohh, jadi namanya Zian?

"Zian!! Dia sudah datang, cepat keluar!!" Teriaknya menggema hingga terdengar melengking di telinganya.

Perlahan, seorang perempuan dengan memakai celana panjang berwarna hitam serta croptop berwarna biru muda keluar dari kamarnya.

Jendra menglela napas panjang. Dia sungguh tak menyangka jika seorang perempuan bernama 'Zian' tersebut adalah perempuan yang telah sering pergi ke rumahnya.

"SHAKILA??!"

"JENDRA??!"

Kejutnya secara bersamaan. Sungguh di luar dugaan jika perempuan yang akan diajar malam ini adalah Shakila. Seorang anak yang telah mendapat puluhan piala serta piagam karena ia yang mempunyai IQ di atas rata-rata.

Namun herannya, mengapa Jendra harus mengajarnya kembali? Sedang secara logika, lebih pintar Shakila dibanding Jendra.

"Lo kan udah pinter, Kil, ngapain harus Gue ajar lagi?" Ujarnya setengah menahan amarah.

"Naren gak ikut?" ujarnya antusias.

"Gak, dia aja gak tahu kalo Gue mau ke sini." ujarnya.

"Jahat Lo, Jen. Kenapa gak ajak Naren? Gue udah kangen sama dia, dia udah
sembuh, kan?" Berbagai pertanyaan tersebut keluar dalam satu kali tarikan napas.

"Udah yaa, niat belajar atau bahas Naren?" Jendra mengalihkan topik dengan mengajak Shakila belajar secara halus.

"BAHAS NAREN!!"

Apa ini? Bukan ini jawaban yang ingin di dengar oleh Jendra. Ia ingin Shakila mrnjawaab bahwa ia siap untum belajar, bukan membahas Naren.

Jendra memutar bola matanya malas. Lantas, ia berjongkok dan mengeluarkan sebuah ponsel dari tas berwarna hitam miliknya.

Setelah itu, ia membuka Aplikasi WhatsApp dan menunjukkan bukti chat-nya dengan tante Vera agar Shakila percaya bahwa sedari tadi ibunya telah berkali-kali menghubunginya untuk segera pergi ke rumahnya.

7 Wounds  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang