Kalian siap gak buat baca bab ini?
Di bab ini, kita bakalan kupas tuntas semua harapan, kesedihan, luka, dan segalanya yang mengganjal dari ketujuh anak di keluarga Savian.
Terus-teruss, Savian bakalan insaf ga??
Me: "Gatau, baca aja dulu."Soooo
Ready to read?
happy Reading!!
"Balasan di ujung tanduk perjuangan adalah sesuatu yang kita perjuangkan dengan peluh keringat yang menyertai."—7 Wounds.
~•~
Sesuai perjanjian Savian tadi pagi, saat ini. Tepatnya pukul 15:05 sore, Savian segera bersiap untuk menepati janjinya.
Mengajak anak-anak ke taman kota. Itu adalah sebuah janji yang seharusnya di tolak oleh Savian. Namun, kehadiran Elvi yang tiba-tiba datang di waktu yang tepat, itu membuat Savian spontan meng-iyakan permintaan dari Jayendra pagi tadi.
Saat ini, setiap anak telah bersiap dengan pakaian rapi. Dikarenakan hari telah sore, anak-anak kompak mengenakan jaket demi menghindari dinginnya hari.
Wajah datar dan perasaan kesal terus saja menyelimuti diri Savian. Pasalnya, bagaimana bisa seorang istri yang dulunya berjanji akan membenci dua anak yang dianggapnya pembunuh hingga maut memisahkan, kini berubah dan lebih memprioritaskan anak daripada suaminya.
Elvi keluar dari kamar dengan mengenakan jaket dan rambut terurai. Manis. Wajah Savian yang awalnya murung, datar, tanpa perasaan mendadak tersenyum simpul. Kecantikan yang dipancarkan istrinya mampu membuatnya terhanyut dalam perasaan kagum.
"Yah ... siap? Ayo berangkat, kasihan anak-anak udah nunggu lama di luar." Ajaknya seraya keluar dari rumahnya.
Seketika, segala pandangan kosong Savian pecah. Dirinya kembali memasang wajah kesal di hadapan Elvi.
Mau tidak mau, saat ini ia harus mengantarkan ketujuh anaknya ke taman kota atas dasar permintaan sang istri.
"Ayah ... maafkan Jayendra, ya... Jayendra paham, kok, kalau ini semua bodoh. Tapi, tujuan Jayendra buat ngelakuin ini semua demi membuat semua saudara Jayendra bahagia sebelum Jayendra tutup usia."
Beberapa saat kemudian, Savian menghampiri ketujuh anaknya yang telah menunggu lama di halaman rumah. Terlihat amak-anak begitu riang saat Savian datang dan mempersilahkannya untuk masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Wounds [ On Going ]
Teen FictionApa yang kamu rasakan ketika dirimu dituduh tanpa adanya bukti yang kuat? Bahkan kamu sama sekali tidak tahu perihal masalah yang dituduhkan kepadamu. Dia adalah Jayendra dan Sagara, dua anak yang dituduh sebagai pelaku pembunuhan neneknya. ...