🍁32. Terima kasih

172 22 4
                                    

Hai guysss

Kalian ga ada niatan buat follow akun wp, instagram dan tik-tok aku?? Padahal aku kasih banyak spoiler di sana. Nanti kalian bebas bikin teori sendiri.

Sooo, yang udah follow makasi banyakk.

Bacanya pelan-pelan aja yaa. Biar bisa meresapi.

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔

Seorang perempuan dengan rambut semi cokelat terurai dengan jacket hitam yang melekat sempurna di badannya datang di hadapan mereka semua.

Perempuan itu menyahut dengan suara lantang. Membuat mereka yang ada di sana seketika mengalihkan atensinya pada wajah perempuan itu.

"Saya siap mendonorkan darah untuk Jayendra." sahut perempuan itu.

"Shakila? Kamu tahu dari mana kalo Abang sakit?" Timpal Naren kala mengetahui sosok perempuan itu adalah Shakila.

Benar saja. Ternyata sedari tadi kala Jendra mendapatkan kabar dari Jefry, Shakila mempunyai inisiatif untuk membuntuti Jendra dan Harsa dari belakang bersama sopirnya.

Sejak tadi, Shakila hanya dapat mendengarkan samar tentang keadaan Jayendra. Sebelum ia mendengar begitu jelas bahwa Jayendra tengah membutuhkan transfusi darah golongan AB negatif.

Tanpa diduga, rupanya Shakila termasuk dalam 1% manusia yang mempunyai golongan darah AB negatif. Sungguh di luar dugaan bukan?

"Gue dari tadi buntutin kalian berdua loh ... kalian gak sadar?" Ujar Shakila seraya memfokuskan pandangannya pada Harsa.

Harsa hanya bisa tersenyum bahagia kala ada seseorang yang mempunyai golongan darah AB negatif selain dirinya dan Shreya. Harsa mendekatkan tubuhnya tepat di depan tubuh Shakila. Ia menggenggam erat tengan kanan Shakila. Dan lantas ia mengucapkan ucapan terima kasih diiringi dengan isak tangis bahagia.

"Makasih banyak, Kil ... Gue gak tahu harus menunjukkan rasa terima kasih dengan cara apa lagi? Intinya gue ucapin terima kasih sebesar-besarnya. Gue gak tahu gimana nasib Jayendra kalau gak ada Lo." Tutur Harsa seraya menundukkan kepalanya dan menggenggam erat kedua tangan Shakila.

"Iya, Kak ... Kila ngelakuin ini semua juga karena kewajiban Kila untuk membantu." Senyumnya begitu manis terukir dari bibir Shakila, membuat siapa saja yang melihatnya dapat terhanyut dalam senyuman manisnya.

7 Wounds  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang