The Banquet

421 42 0
                                    

Di dalam kastil utara, para pelayan dan pekerja sedang berlarian kemana-mana. Mereka menyusun meja dan kursi, menata hiasan serta piring-piring kaca yang bersinar indah. Tidak ketinggalan, chef kastil juga sibuk mengatur menu yang akan disajikan pada perjamuan mewah tersebut.

"Kau benar-benar yakin dengan menu ini?" kata seorang chef pada koleganya.

"Sudah berulang kali aku memasak hidangan ini untuk keluarga kerajaan, aku yakin mereka akan menyukainya," ujarnya bangga.

Tidak jauh dari dapur, beberapa pelayan mengepel lantai sedang bersih-bersih dan menata berbagai hiasan antik di beberapa sudut ruangan. Terdengar suara gaduh dari ruangan sebelah, seorang ksatria penjaga kastil sedang melakukan persiapan untuk memastikan keamanan selama perjamuan berlangsung.

Kapten Fabian Meyer telah menggandakan penjaga keamanan kastil. Area kastil harus steril. Setiap tamu yang masuk juga akan di geledah agar meyakinkan tidak ada yang membawa barang berbahaya. Seluruh pekerja pun telah diperiksa ulang sehingga tak ada celah untuk pengkhianat. Semua demi Silencia.

Keselamatan dan kenyamanan Silencia Amarilys adalah yang utama bagi Ares. Semua harus sesuai dengan seleranya. Semua harus cocok dengan apa yang digemarinya, setidaknya itu menurut Ares.

Keadaan di ruang ganti tak kalah paniknya dengan dapur dan ruangan lain. Pelayan yang keluar masuk membawa perhiasan untuk dicocokkan dengan gaun Silencia tampak bahagia. Kastil ini sudah lama tidak menyelenggarakan perjamuan dan pesta meriah. Ini sekali dalam beberapa puluh tahun.

"Apakah kalian sudah mengecek gaun dan perhiasannya?" tanya seorang pelayan pada temannya.

"Sudah, semuanya lengkap. Tapi aku masih merasa khawatir, ini adalah perjamuan besar pertama setelah begitu lama," jawab pelayan yang lainnya dengan cemas.

"Tetap tenang, semuanya akan berjalan baik-baik saja. Kita sudah mempersiapkan semuanya dengan matang," ucap pelayan pertama mencoba menenangkan temannya.

"Nona," Thorne mengetuk pintu ruang ganti. Memberikan tanda bahwa Ares sudah siap menanti.

"Baiklah," jawab Silencia lembut. Ia lalu berjalan dengan di bantu Tessa. Para pelayan wanita di sisi kanan dan kiri Silencia merasa telah melakukan sebuah mahakarya. Mereka yakin jika semua mata akan terpaku pada Nona-nya.

Silencia melangkahkan kaki ke luar ruangan. Ares dengan tegap menunggu di ujung tangga. Melihat kecantikan Silencia yang gemerlap, Ares tersenyum dengan bangga.

"Kau cantik sekali," ujarnya sambil memeluk Silencia.
"Terima kasih, pakaianmu benar-benar menyesuaikan dengan gaunku," bisik Silencia, diiringi dengan anggukan kepala Ares yang tersenyum.

Terlihat dari tatapan Ares, Silencia merasa ia menjadi satu-satunya wanita yang ada di dunia ini. Mereka seakan-akan terpisah dari kerumunan dan dunia yang sibuk di sekitar mereka. Tapi mereka tidak tahu, ada seseorang yang memperhatikan gerakan mereka dari kejauhan.

Viscount Lanane Brooke, saingan bisnis besar Ares, berjalan memasuki tempat acara dengan tatapan tajam di matanya. Dia memperhatikan Ares dan Silencia dari kejauhan, seperti menunggu sebuah kesalahan kecil yang akan membuat mereka kehilangan reputasi dan kehormatan mereka.

Acara dimulai dengan pidato Ares. Dengan penuh wibawa, Ia berterimakasih kepada para bangsawan yang telah hadir dan meminta maaf jika tidak nyaman ketika barang bawaan mereka digeledah.
"Selain itu, pada kesempatan kali ini aku juga ingin mengenalkan seseorang yang kelak akan memimpin Utara bersama ku. Silencia Amarilys. Putri tunggal dari Duke Johan Amarilys dari Selatan," seru Ares dengan bangga.

Silencia berdiri dan membungkuk pada para bangsawan, mata setiap orang tertuju pada gadis cantik yang berdiri di sebelah Ares tersebut. Silencia Amarilys. Seorang putri dari Duke di selatan yang merupakan tangan kanan Kaisar. Gaunnya indah, terbuat dari sutera putih dan dipenuhi dengan hiasan permata yang menjulang, membuat semua orang terpana melihatnya. Setiap orang di ruangan berdecak kagum, dan memuji betapa Ares dan Silencia beruntung mendapatkan satu sama lain.

The Duke's Adopted DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang