Bab 3

717 62 4
                                    


***

Disebuah warung pinggir jalan, terlihat dua orang sedang nongkrong disana. Warung itu biasa mereka gunakan untuk nangkrong dan berkumpul bersama teman temanya. Cukup lama kedua orang itu berada disana, dari mulai pulang sekolah tadi hingga saat ini kedua orang itu masih betah berada disana.

Bagaimana dengan penjaga warung tersebut? Tentu saja penjaga warung itu tak masalah karna mereka sudah saling kenal dan sudah biasa nongkrong disana.

Kini kedua orang itu sedang asik bercanda dan bercerita dengan penjaga warung tersebut. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karna sudah terlalu lama mereka berada disana.

"Ya udah kita pulang dulu ya mang."

"Iya besok mampir lagi.."

"Siap mang."

Kedua orang itu pun pergi dari sana dan mulai melajukan motor mereka kerumahnya masing masing.

Sesampainya dirumah, gita langsung disambut oleh tatapan datar dari marsha yang sudah menunggunya sejak tadi. Gita yang melihat wajah datar dan tatapan tajam dari marsha hanya bisa bergidik ngeri sambil menelan ludahnya.

"Darimana aja?" Tanya marsha menatap tajam gita.

"Eee.. a-anu." Gugup gita.

"Apa?" Ketus marsha.

"Jangan marah dong adek cantik.."  Ucap gita membujuk marsha.

Sepersekian detik setelah ucapan itu, terdengar suara rintihan yang keluar dari mulut gita.

"Arghh.. ampun dek.."

"Sakit.."

Tanpa basa basi marsha langsung menjewer telinga gita hingga membuat oniel langsung turun karna mendengar suara keributan.

"Ke-" ucap oniel tak melanjutkan ucapanya.

Saat oniel ingin bertanya, seketika ia bungkam saat melihat ekspresi marsha yang menatapnya tajam.

"Dek.. ampun.. akhh.." rintih gita.

"Darimana?" Dingin marsha.

"Tadi n-nongkrong bentar s-sama zee.." ujar gita.

"Udah jam berapa sekarang?" Ucap marsha.

"M-maaf dek... A-ampun." Mohon gita.

Setelah itu marsha pun melepas jeweranya terlihat telinga gita yang merah karna jeweran dari marsha barusan. Oniel hanya bisa menatap ngeri melihat kembaranya yang dibuat tak bisa berkutik jika berhadapan dengan marsha.

Gita hanya bisa mengusap telinganya yang saat ini merah. Sedangkan marsha hanya menatapnya tajam.

"Masuk kamar." Tegas marsha.

"I-iya.." ucap gita.

Tanpa menunggu lama gita langsung berlari kekamarnya, sedangkan oniel kini tertawa melihat wajah takut kembaranya itu. Namun tawa oniel tak berlangsung lama, seketika oniel terdiam dan ikut berlari saat marsha menatapnya dengan tajam.

Marsha hanya menghela nafasnya kasar saat melihat tingkah kakak kakaknya yang menurutnya aneh dan ada ada saja kelakuan mereka yang membuatnya kesal.

Marsha pun pergi kekamarnya kemudian ia mulai mengerjakan tugas yang gurunya tadi berikan.

***

Dijalanan yang terlihat ramai dengan kendaraan yang melintas, terlihat sebuah mobil baru saja sampai dirumah sakit. Sesaat setelah mobil itu berhenti terlihat seorang gadis keluar dari mobil tersebut dan mulai berjalam masuk kedalam rumah sakit.

Dibawah Bintang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang