***
Terlihat gita yang baru saja sampai dirumah, setelah ia memarkirkan mobilnya, ia pun bergegas memasuki rumah.
Setelah sampai diruang tamu, terlihat ketiga saudaranya yang sedang berkumpul diruang keluarga dengan seorang wanita paruh baya yang sangat ia kenali.
Gita pun enggan untuk bergabung dengan mereka dan memilih untuk pergi kekamarnya. Baru saja gita akan menaiki anak tangga, ia sudah dipanggil lebih dulu hingga membuatnya menghentikan langkah kakinya untuk pergi kekamar.
"Gita."
Gita pun membalikan badanya dan menatap seseorang yang memanggilnya tadi.
"Ya?" Sahut gita dengan nada dinginya.
Wanita paruh baya itu terlihat berdiri lalu berjalan menghampiri gita, sedangkan ketiga saudaranya hanya berdiri dan diam ditempat mereka masing masing.
"Darimana saja kamu? Ini sudah malam dan kamu baru saja pulang?" Wanita itu berkata dengan nada dinginya sambil melipat kedua tanganya didepan dada.
"Apa urusanya dengan anda?" Ucap gita dingin.
Mendengar ucapan gita barusan, wanita itu pun langsung menatap gita dengan tatapan tajam sedangkan gita hanya menampilkan wajah datarnya.
"Bagus sekali ucapanmu itu, hanya dua tahun aku meninggalkan kalian dan setelah pulang sikapmu jadi seperti ini?" Marah wanita itu.
Gita berjalan melewati wanita itu dan hendak pergi dari rumah karna sudah malas menghadapi sikap wanita itu yang mungkin akan berujung pertengkaran jika ia tetap disini.
"Jangan buang energimu hanya untuk bersandiwara didepan mereka."
Setelah mengatakan itu, gita pun menuju meja yang ada diruang keluarga lalu mengambil kunci motornya dan langsung pergi begitu saja.
Sedangkan wanita itu hanya diam saja membiarkan gita pergi. Ia tak ingin repot repot menyuruh gita untuk tetap dirumah karna itu akan sia sia.
Wanita paruh baya itu pun kembali ke ruang keluarga dan duduk disana.
"Kalian bertiga.."
Shani, oniel dan marsha langsung mengalihkan pandanganya menatap wanita yang memanggil mereka.
"Jaga sikap kalian! Jangan seperti saudara kalian yang brandalan itu! Paham!!" Perintah tegas wanita itu pada shani, marsha dan oniel.
Shani dan marsha hanya diam saja, sedangkan oniel langsung mengepalkan tanganya setelah mendengar ucapan wanita itu.
Oniel memilih untuk menahan emosinya dan segera pergi kekamarnya.
Saat sampai dianak tangga, oniel menghentikan langkahnya dan membalikan badanya untuk menatap wanita itu.
"Jaga ucapanmu ma.. kita semua sama, jika kau memanggilnya brandalan maka kami juga brandalan sepertinya!" Tegas oniel.
Oniel pun berjalan kembali kekamarnya namun ia mendengar wanita yang ia sebut mama tadi berkata.
"Bahkan kalian yang bersamanya saja tak tau apa saja yang sudah dia lakukan! Terutama kau, oniel.." ucap sang mama dengan penuh penekanan diakhir kalimatnya.
Oniel kembali menghentikan langkahnya diakhir anak tangga saat namanya disebut.
"Bahkan kau yang kembar denganya tak tau bagaimana sikapnya! Jadi jaga sikap kalian! Aku tak ingin melihat kalian menjada anak berandalan sepertinya!" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibawah Bintang Bintang
RandomTentang kehidupan mereka yang biasa biasa saja.. Kalian baca sendiri aja lah.