Bab 23

416 48 5
                                    

***



Terlihat tiga orang kini sedang berada di warung tempat biasa mereka berkumpul. Gadis gadis itu terlihat sedang mendengarkan cerita dari temannya itu.

"Jadi lo bakal pindah git?"  Tanya zee.

"Cuma sementara aja.. paling sampek oniel udah ketemu." Jelas gita.

"Emang lo belum nemuin tanda tanda dimana oniel berada?" Tanya zee lagi.

"Belum.. udah 1 bulan gue cari dia.. tapi gua sama sekali belum nemuin keberadaanya." Balas gita.

"Tenang aja git.. gue sama zee pasti bakal bantu lo nyari oniel kok." Ucap adel.

Gita yang mendengar ucapan adel barusan merasa sedikit lega, setidaknya kini ia tidak sendirian mencari oniel, ada kedua temanya yang mau membantunya.

"Ohh iya.. tapi gue masih penasaran satu hal nih git." Ucap zee tiba tiba.

"Hmm.. apaan?" Saut gita.

"Kan lo kayak benci gitu sama oniel.. tapi kenapa lo mau ngelakuin semua ini?" Ucap zee yang masih penasaran.

Gita pun menghela nafasnya kemudian mulai terbawa akan kenanganya bersama oniel saat mereka kecil dulu.

Dikala gita sedang melamun, tiba tiba zee menyadarkanya karna zee melihat gita menatap kosong sambil setetes air mata jatuh mengenai pipinya.

"Kalo lo belum siap cerita sekarang.. gpp kok git.. kita bakal nunggu lo sampek siap buat cerita." Ucap zee yang melihat gita menitikan air mata.

"Gpp kok.." ucap gita sambil tersenyum.

"Intinya, gue emang benci sama dia.. tapi gue juga gk bisa liat dia terluka apalagi menderita." Ujar gita lagi.

"Untuk alasanya.. sorry gue belum bisa kasih tau kalian sekarang." Lanjutnya.

"Its okey.. kita ngerti kok.." ucap adel sambil mengusap pundak gita.

Akhirnya adel, zee dan gita memutuskan untuk bolos sekolah seperti saat mereka bersama dulu. Bedanya sekarang gita menjadi oniel dan adel juga zee sudah mengerti dan setuju dengan itu semua.

Toh intinya mereka tetep bareng bareng, mau gita meminta mereka mengganti namanya menjadi oniel, itu bukan masalah bagi mereka. Selama mereka masih bersama, itu sudah lebih dari cukup.

Kini adel zee dan gita menghabiskan waktunya untuk bolos, itung itung sebagai bentuk pertemuan kembali setelah lebih dari 1 bulan gita menghilang dan tak kumpul bersama mereka.

"Git ehh.. maksud gue niel.."  ucap zee.

"Lo tau gk, selama lo gk ada.. tuh si dudul selalu nangis.. masak dia ngerengek terus sampek gue harus bolak balik nyuci sarung bantal gue." Lanjutnya.

"Ehh.. zoy.. lo juga kali, lo malah ngurung diri dikostan bahkan sampek 2 minggu gk masuk sekolah." Sahut adel tak terima.

"Heh.. itu karna gue malas aja ya!!" Ucap zee mengelak.

"Leh.. gengsi bet dah tinggal ngomong kesepian aja." Malas adel.

Adel dan zee terus berdebat sedangkan gita hanya menanggapi keduanya dengan senyuman dan sesekali ikut tertawa saat merasa ada yang lucu.

Untung ada dua temanya itu yang membuat gita menjadi sedikit lupa akan masalah yang sedang ia hadapi saat ini.

Setelah hari sudah cukup siang, keduanya memutuskan untuk pergi ke kostan dan melanjutkan menghabiskan waktu disana.

Dibawah Bintang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang