Bab 6

594 53 5
                                    


***


Setelah beberapa saat akhirnya makanan pun siap dan mereka langsung makan dengan santai. Saat mereka sedang asik menikmati makanan tiba tiba seseorang datang dan menuangkan semangkuk sambel pada mia ayam milik gita.

Zee dan adel yang melihat itu tentu saja tak terima, adel langsung berdiri menatap tajam pada orang yang menuangkan sambal tadi.

"Lo apa apaan sih ran!" Kesal zee.

"Santai dong.. kok lo emosi gitu.. dia aja ga marah kok." Ucap aran.

"Anjing!! Lo dateng dateng ngerusak nafsu makan gue aja.. bangsat." Emosi adel.

"Ohh.. iya kah.. perasaan, gue gak gangguin lo berdua." Ucap aran santai.

Zee dan adel semakin emosi melihat tingkah tengil aran, sedangkan gita masih santai menikmati mie ayam yang ia pesan tadi. Setelah mie ayam itu habis gita pun berdiri dan menyiram wajah aran dengan kuah mie ayam miliknya itu.

Aran berteriak sangat kencang dimana matanya terkena kuah mie ayam milik gita.

"Arghh.. mata gue!!" Rintih aran.

"Hahaha.." tawa zee dan adel.

"Rasain tuh.. kuah sambal." Ucap adel.

Aran langsung meminta air untuk mencuci wajahnya, ia berjalan dengan menabraki meja dan kursi karna matanya terasa perih. Bahkan berulang kali aran terjatuh karna tersandung dan tak melihat jalan.

"Hahaha.."

"Rasain tuh.."

Adel dan zee sangat puas melihat aran yang terus terjatuh. Ketiga orang itu pun memutuskan pergi dari sana karna nafsu makan mereka langsung hilang setelah kedatangan aran tadi.

Adel zee dan gita pun memutuskan untuk kembali ke kost an dan mereka akan tidur disana malam ini. Sesampainya dikostan ketiga orang itu langsung masuk ke kamar dan langsung mencari tempat yang nyaman bagi ketiganya.

***

Saat ini terlihat seseorang sedang duduk ditaman belakang rumahnya. Orang itu duduk disana sambil menatap bintang bintang diangkasa.

Dengan menggemgam secangkir coklat panas ditanganya. Gadis itu terlihat memandangi bintang diatas sana dengan pandangan teduh dan tenang.

Alunan suara dari binatang malam, udara yang terasa sangat sejuk, pemandangan malam yang indah dan ditambah secangkir coklat panas. Semua hal itu berhasil membuat gadis yang duduk disana seolah tak ingin beranjak dari posisinya.

Gadis itu perlahan menutup matanya, ia merasakan kedamaian dalam hatinya saat mendengar alunan binatang malam. Binatang binatang itu seolah sedang bernyanyi bahagia hingga membuat gadis itu tersenyum.

Disaat ia sedang kalut dalam suasana yang damai dan tentram, tiba tiba pundaknya ditepuk oleh seseorang hingga membuatnya membuka matanya seketika.

"Ci gre ngagetin aja."

"Kamu ngapain disini.. bukanya tidur.. ini udah malam chika."

"Iya iya.. bentar lagi aku tidur."

"Tidur sekarang.. disini dingin."

"Bentar ci.. chika masih ingin disini bentar."

"Ya udah cici temenin."

"Hmm.."

Gracia pun ikut duduk disamping chika, keduanya menatap bintang bintang diatas sana.

Kedua orang itu seolah terhipnotis dengan keindahan bulan dan bintang yang bersinar begitu terang didalam kegelapan malam.

Dibawah Bintang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang