Bab 20

424 51 6
                                    


***

Jam 23:30 wib.

Kini gita baru sampai dirumah ia pun segera masuk kedalam rumah setelah ia selesai memarkirkan mobilnya dengan rapi digarasi.

Setelah gita masuk kedalam rumah, terlihat suasana rumah yang gelap karna sebagian lampu sudah dimatikan dan hanya menyisakan beberapa saja yang masih menyala.

Gita langsung naik keatas dan langsung menuju kekamar oniel. Sesampainya disana gita melihat suasana kamar yang gelap dan sunyi.

Ia sengaja tak menyalakan lampu kamar dan terus melanjutkan langkahnya masuk kedalam kamar kembaranya sekaligus adiknya itu.

Gita duduk bawah, ia duduk diatas karpet sambil menyandarkan tubuhnya pada kasur. Lalu kepalanya menghadap keatas menatap langit langit kamar sambil memejamkan matanya.

"Lo kemana anjing.. udah 1 bulan lo ngilang.."

"Gue selalu nyariin lo.. karna gue tau lo pasti masih hidup dan ada disuatu tempat.."

"Lo mau sampek kapan mau main petak umpet hah!?"

"Gue ada salah sama lo? sampek lo ngilang dan ninggalin gue, cici dan macha kaya gini?"

"Kalo gue emang ada salah.. gue minta maaf."

"Gue mohon lo cepet balik lagi.. gue kangen.. gue kangen banget sama lo.. niel."

Saat kata terakhir itu terucap, terlihat setetes air mata gita mengalir membasahi pipinya. Ditengah gelapnya kamar itu, hanya ada sedikit cahaya yang masuk melalui pintu kamar yang terbuka setengah.

Semua itu semakin memperlihatkan seberapa kosong, gelap dan sedihnya gadis yang terduduk sendirian itu.

Dalam sekejap gadis itu langsung menghapus air matanya kemudian bangkit dari duduknya. Gadis itu berjalan keluar dari kamar itu kemudian menutup pintu kamar dan berjalan turun.

Saat gadis itu sampai dianak tangga terakhir, tiba tiba ada suara yang sangat ia kenali memanggil namanya.

git..

Gita yang merasa dipanggil, ia pun mengitarkan pandanganya mencari dimana sumber suara berasal.

"Oniel? Lo dimana niel!?" Saut gita sedikit kaget.

Gita masih mencari sumber suara itu namun ia tak melihat adanya seseorang disana.

Git..

Sekali lagi ia mendengar suara itu, kini gita kembali keatas karna ia merasa jika suara itu berasal dari atas sana lebih tepatnya berasal dari dalam kamarnya.

Gita berlari menaiki tangga meski lumayan gelap hingga tak jarang ia tersandung, untungnya gita tidak jatuh.

Setelah sampai didepan kamarnya, ia langsung membuka pintu kamar dengan cukup kasar dan terlihat kamar yang gelap dan tak ada seorang pun disana kecuali dirinya sendiri.

"Niel? Lo dimana niel!?" Ucap gita sedikit berteriak.

"Keluar niel.. gue tau lo ada disini.!!" Lanjutnya.

Gita mencari kesetiap sudut ruangan kamarnya, namun hasilnya tetap sama, tak ada siapa pun kecuali dirinya sendiri diantara gelapnya kamar.

"Git.. gua disini git."

Lagi lagi gita mendengar suara itu lagi, kini gita mendudukan dirinya diatas karpet sambil menyandarkan tubuhnya pada nakas yang ada disamping tempat tidurnya.

"Niel.." lirih gita.

"Udah niel.. gue mohon keluar niel.." lanjutnya dengan kesal.

"Gue pengen liat lo.. bukan cuma suara lo doang.!!" Kali ini gita berucap dengan nada tinggi.

Dibawah Bintang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang