Bab 32

464 60 11
                                    

***



Disebuah taman.

Terlihat gita yang tengah duduk dibawah pohon yang cukup besar. Gita duduk disana sambil menyandarkan tubuhnya pada pohon tersebut. Matanya terpejam seolah menikmati tiupan angin yang menerpa tubuhnya.

Tiba tiba sebuah tangan mengusap lembut ujung bibirnya yang terluka hingga membuatnya sedikit terkejut dan langsung membuka matanya.

Gita menatap sinis akan kehadiran seorang gadis yang ada disampingnya ini. Sedangkan gadis yang ditatap tersebut seolah tak peduli dan terus melanjutkan kegiatanya yang ingin mengobati luka gita.

"Berantem lagi?" Tanya gadis itu.

Gita tak menjawab pertanyaan gadis tersebut, kini ia memilih memejamkan matanya kembali dan membiarkan gadis itu berbuat sesukanya.

"Kenapa sih lo suka banget berantem? Ada masalah?" Tanya gadis itu kembali sambil mengobati luka gita.

"Ck.. bacot banget sih lo!" Kesal gita.

"Kalo ada masalah jangan lo lampiasin sama hal yang negatif kayak gini.. lo bisa cerita ke gue kalo lo mau." Ujar gadis itu.

Kini gita langsung membuka matanya setelah mendengar ucapan gadis tersebut. Gita menatap sekilas padanya dan langsung pergi meninggalkan gadis itu.

"Lo mau kemana? Gue belum selesai ngobatin luka lo itu." Ucap gadis itu.

"Terserah gue mau kemana.. lagian gue gk nyuruh lo buat ngobatin luka gue!" Sarkas gita.

"Dan satu lagi.." lanjutnya.

Gita menjeda ucapanya dan berbalik menghadap gadis tersebut lalu melanjutkan kembali ucapanya.

"Berhenti ikut campur urusan gue!"  Lanjut gita dengan penuh penekanan.

"Ck.. lo keras kepala banget sih? Lo gk kasian sama keluarga lo? Mereka pasti khawatir sama lo." Kesal gadis itu.

Gita yang mendengar ucapan gadis itu, ia pun berjalan menghampiri gadis itu dengan tatapan tajamnya.

"Gue udah bilang.. stop ikut campur urusan gue! Lo gk tau apa apa jadi jangan sok nasehatin gue." Ucap gita dengan nada dingin.

"Paham!" Lanjutnya penuh penekanan.

Gadis yang ada dihadapan gita tak takut dengan ucapan dingin dan tatapan tajam darinya. Justru gadis itu menatap dalam mata gita yang menunjukan luka dan emosi yang mendalam dibalik tatapan tajamnya itu.

"Gue emang gk tau apa pun.. tapi gue tau dari tatapan lo.. ada luka yang berusaha lo pendam."  Ucap gadis itu.

Degh..

Mendengar ucapan gadis itu, tiba tiba sorot mata gita langsung berubah dan ekspresinya kembali menjadi datar.

"Meski lo merubah sorot mata dan ekspresi wajah lo.. gue masih bisa melihat luka yang lo tutupin itu." Ucap gadis itu.

"Dan gue yakin.. keluarga lo juga tau." Lanjutnya.

Mendengar ucapan terakhir gadis itu, tiba tiba gita tertawa.

"Hahaha.. lo lucu sekali chik." Ucap gita diiringi tawa.

Setelah sedikit tertawa, gita pun merubah ekspresinya menjadi datar kembali.

"Lo bener bener gk tau apa pun.. dan semua yang lo bilang tadi.." ucap gita teramat dingin.

"Semuanya salah! Gue kasih tau sedikit.." lanjutnya.

Dibawah Bintang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang