Bab 16

394 49 19
                                    

***




Sore ini marsha sudah siap ingin pergi keluar karna ada urusan. Marsha pun segera turun kebawah dan sesampainya dia disana, ternyata adak gita yang sedang duduk diruang keluarga.

Marsha pun segera berjalan menghampiri kakaknya itu kemudian meminta izin untuk keluar sebentar.

"Kak gita aku izin keluar sebentar ya?" Izin marsha.

"Mau kemana? Sebentar lagi malem." Tanya gita.

"Bentar doang kok kak.. ada urusan sama sekalian mau beli jajan." Ujar marsha.

"Ya udah gue anter." Ucap gita.

"Gk usah kak.. aku sendiri aja.. lagian kak gita lagi demam." Tolak marsha halus.

"Oke.. tapi jam 8 udah harus ada dirumah." Putus gita.

"Siap."

Marsha pun menyalami gita dan segera pergi sedangkan gita ia langsung pergi kekamarnya dan merebahkan badanya.

Setelah beberapa saat gita pun merasa bosan dan memutuskan untuk keluar jalan jalan hanya untuk menikmati suasana sore hari.

Gita pun memutuskan untuk pergi ketaman yang tak jauh dari rumahnya. Sepanjang jalan yang ia lalui, ia melihat banyaknya orang berlalu lalang entah itu jalan kaki, naik sepeda, atau berkendara motor dan mobil.

Gita melangkahkan kakinya semakin santai sambil menghirup udara taman yang terasa segar dan menikmati suasana sore hari yang damai dihati.

Melihat ada sebuah bangku kosong gita pun berjalan menuju bangku itu kemudian duduk disana. Ia hanya duduk diam sambil melihat aktivitas orang orang yang ada disana.

Setelah beberapa saat teryata suasana semakin berisik hinggah membuat gita sedikit kesal dan akhirnya gita mengambil headseet bluetooth dan mengenakanya.

Setelah beberapa saat,  karna mood gita sedikit rusak akhirnya ia pun memutuskan untuk pulang saja lagian hari juga semakin sore.

Saat diperjalanan pulang tak sengaja gita melihat ada seseorang yang dihadang oleh sekumpulan preman.

"Bantuin gk ya? Lah bodo amat aja lah.. lagian bukan urusan gue."

Gita pun melanjutkan perjalananya sedangkan orang yang sedang dihadang tadi terlihat sedikit ketakutan.

"Siapa kalian.!" Teriak gadis itu.

"A-apa yang kalian i-ingin kan!?" Lanjutnya.

"Santai dong.. kelihatanya boleh juga nih." Jawab salah satu dari preman itu.

"Udah kita bawa aja." Sambung temanya.

Gadis itu terus berontak hingga membuat preman preman itu kesal.

Bugh..

Gadis itu memukul wajah salah satu preman tersebut hingga membuatnya marah.

"Berani lo mukul gua hah!?" Marah preman itu.

Lalu preman itu pun memukul gadis itu hingga membuatnya pingsan.

Bugh..

"Nah gini kan enak.. cepet kalian bawa di-" ucap preman itu terpotong.

Bugh.. bruk..

Belum selesai preman itu berucap, tiba tiba ada seseorang yang memukulnya dari belakang dan membuatnya pingsan.

"Siapa lo!? Berani lo mukul temen gue!" Ujar preman lainya.

Orang itu langsung berlari kearah sekumpulan preman itu kemudian memukulnya. Karna preman itu membawa gadis tadi, akhirnya mau tak mau preman tadi terkena pukulan hingga membuatnya sedikit oleng dan gadis yang pingsan itu terjatuh.

Dibawah Bintang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang