Brakk.."Gita!!"
***
Terlihat seseorang berdiri diambang pintu dengan nafas yang terengah engah setelah berlari menaiki tangga bangunan untuk sampai diatap bangunan tersebut.
"Oniel?"
Tanpa menunggu lebih lama, gita langsung berjalan menghampiri oniel.
"Lo ke-"
Bugh..
Tanpa diduga, oniel langsung memukul gita dengan cukup kencang hingga membuatnya sedikit meringis kesakitan.
"Lo gila! Ngapain lo berdiri disana! Kalo lo jatuh gimana!? hah!!" Marah oniel pada gita.
Gita menepis kasar tangan oniel yang mencengkram kerah jaketnya itu. Ia sedikit kesal karna tiba tiba oniel memukulnya dan sekarang ia malah dimarahi oleh kembaranya itu.
"Harusnya gue yang marah sama lo! Kemana aja lo selama 3 bulan ini!? Gue nyariin lo tau gk!" Balik marah gita.
Oniel diam sejenak, ia kemudian menatap adel dan zee yang terkejut dan tengah berdiri tak jauh darinya.
"Git, niel.. kita duluan ya.. kayaknya kalian butuh waktu berdua buat jelasin semuanya." Ucap zee.
"Iya kita duluan ya.. gue juga laper mau cari makan.. kalo ada apa apa kabarin kita aja." Sambung adel.
Gita mengalihkan pandanganya dan menatap kedua sahabatnya itu.
"Gk usah.. gue ikut sama kalian." Ucap gita datar.
Adel, zee dan oniel sedikit terkejut dengan ucapan gita barusan.
"Tapi-" ucap zee yang langsung dipotong.
"Oke kalo kalian keberatan, gue bisa pergi sendiri." Potong gita.
"Ehh.. gk gitu git.. ya udah yuk." Ucap zee.
Gita tak menghiraukan ucapan zee barusan, kini gita sudah pergi lebih dulu meninggalkan adel, zee dan juga oniel disana.
Adel pun segera menyusul gita, sedangkan zee menghampiri oniel terlebih dahulu.
"Nih.. tadi gita nitipin kalung ini sama gue dan adel buat dikasih sama lo." Ucap zee sambil memberikan kalung yang gita lempar tadi.
Oniel pun menerima kalung yang diberikan oleh zee kemudian menggenggam erat kalung tersebut.
"Gue emang gk tau apa yang terjadi dengan lo selama ini.. tapi.." ucap zee.
Zee sedikit menjeda ucapanya kemudian ia melanjutkan ucapanya sambil memegang sebelah bahu oniel.
"Sebaiknya lo jelasin semuanya pada gita.. lo gk tau gimana perasaanya selama hampir 3 bulan lo ngilang tanpa kabar." Ujar zee sambil memegang bahu oniel.
"Mungkin sekarang bukan waktu yang tepat.. tapi, gue bersyukur lo baik baik aja.. dan tugas lo harus jelasin semuanya." Lanjutnya.
Oniel hanya terdiam mendengarkan setiap ucapan zee barusan.
"Oke kalo gitu.. gue duluan ya." Pamit zee sambil menepuk pelan pundak oniel untuk memberikanya semangat.
Setelah itu zee segera meninggalkan oniel dan segera berlari untuk mengejar kedua temanya yang sudah pergi terlebih dahulu.
Sementara oniel hanya menatap punggung zee yang semakin menghilang dari pandanganya sambil terus merenungi ucapan zee barusan.
"Apa gue harus jelasin kebenaranya?" Gumam oniel pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibawah Bintang Bintang
RandomTentang kehidupan mereka yang biasa biasa saja.. Kalian baca sendiri aja lah.