Bab 2

796 61 3
                                    


***





Disekolah lain.

Terlihat seseorang yang sedang bermain gitar disebuah warung belakang sekolah. Warung itu memang biasa digunakan oleh murid murid untuk bolos dan menitipkan motor.

Hanya ada beberapa murid yang menitipkan motor disana karna sebenarnya para murid dilarang menaruh kendaraan diluar sekolah. Tapi ada beberapa murid yang membangkang aturan sekolah dan menaruh motornya diluar sekolah.

Seperti saat ini, terlihat seorang siswa baru datang dan memarkirkan motornya di warung tersebut. Padahal hari sudah siang namun murid itu baru datang dan langsung menghampiri seseorang yang tadi bermain gitar.

"Woy.. lo gk kekelas git?" Tanya zee.

"Gk."  Saut gita.

"Lo ya.. jangan sering sering bolos kek.. gk capek apa dipanggil bk mulu?" Nasehat zee pada gita.

"Masih mending.. dari pada Lo, hampir dikeluarin." Ucap gita tak terima.

"Ehh.. gue hampir dikeluarin juga gara gara lu ya kocak." Kesal zee karna ucapan gita cukup menusuk hati.

"Hmm.." saut gita malas.

"Ahh.. dahlah git, capek gue ngadepin kulkas kaya lo." Pasrah, kesal zee jadi satu.

"Serah lo zee." Santai gita.

Akhirnya kedua orang asik nongkrong diwarung itu, dengan gita yang bermain gitar dan zee yang asik dengan rokok yang ada ditanganya. Ditengah tengah keasikan mereka, tiba tiba ponsel milik zee berdering.

Zee pun segera mengangkat telfon tersebut setelah tau adel yang menelfon.

Pov telfon on..

"Kenapa lo telfon gue?"

"Ya elah.. gitu amat lo ama gue."

"Dahlah.. kalo gk penting gue tutup nih."

"Ehh.. bentar dong.."

"Apa!?"

"Lo lagi sama gita kan?"

"Iya napa?"

"Lo kasih dong telfonya ama dia."

Zee pun menatap gita sekilas lalu memberikan ponselnya padanya.

"Apa!?"

"Slow bos.. Aran nantang balapan.. gimana?"

"Terserah lo mau terima atau nggak.. tapi gue males."

"Ya udah gue tolak aja.. gk asik soalnya kalo lo gk ada."

"Serah lo."

Tut..

Pov telfon off..

Telfon pun terputus sepihak oleh gita yang langsung menutupnya dan menyerahkan hpnya pada zee kembali. Sedangkan zee hanya terkekeh melihat gita yang langsung menutup sambungan telfonya begitu saja.

"Gitu banget lo git ama adel.. pasti tu bocah lagi uring uringan sekarang.. hahaha.." ucap zee.

"Males gue.. ganggu aja tuh bocah.." balas gita.

"Hahaha.. parah lo git.. tapi emang ganggu sih dia." Imbuh zee.

"Hahaha..."

Gita dan zee hanya tertawa saat membayangkan bagaimana wajah kesal adel saat telfonya ditutup begitu saja oleh gita.

Dibawah Bintang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang