Bab 35

342 66 8
                                    


***

Terlihat chika yang tengah duduk diatas cap mobilnya sambil menikmati sebatang rokok yang ada ditanganya.

Disaat ia tengah asik dengan ketenanganya, tiba tiba sebuah tangan langsung mengambil rokok yang tadi ia nikmati.

Tanpa permisi orang itu langsung mengisap rokok milik chika tadi hingga membuat chika sedikit kesal.

"Ck.. lo baru bangun udah ngeselin aja.." kesal chika.

"Sini balikin rokok gue!" Lanjutnya.

Orang itu tak menghiraukan ucapan chika barusan, ia justru berjalan menuju tepi jembatan lalu menatap pada bulan yang bersinar cukup terang.

Melihat itu, chika pun berjalan menghampiri orang itu kemudian berdiri tepat disampingnya sambil menatap wajah ayunya yang sedikit tertutupi oleh helaian rambut.

"Lo tau apa yang gue benci?" Ucap orang itu.

Mendengar itu, chika pun mengerutkan keningnya tanda tak mengerti.

"Gue paling benci dengan orang yang penakut." Ujar orang itu.

"Thanks ya." Lanjutnya.

Chika semakin bingung dengan maksud ucapan orang yang ada disampingnya ini.

"Lo masih mabuk?" Tanya chika heran.

"Gk tau, kenapa emangnya?" Ujar orang itu balik bertanya.

"Kok lo nglantur gini sih? Apa lo sakit?" Heran chika.

Mendengar ucapan chika, orang itu lantas tertawa karna merasa lucu akan pertanyaan chika barusan.

"Hahaha.. lo gk akan pernah tau gimana sebenarnya sifat orang lain.. karna mereka mempunyai banyak topeng dan rahasia yang tertutup sangat rapat.." ujar orang itu sambil tertawa.

"Termasuk gue." Lanjutnya.

"Kalo gitu.. apa gue boleh tau.. gimana wajah lo kalo tanpa topeng? Apa rahasia yang lo tutupi serapat itu? Dan.." ucap chika menggantung diakhir kalimatnya.

"Rasa apa.. yang coba lo kubur dalam dalam?" Lanjutnya.

Orang itu terlihat tersenyum tipis, sangat tipis saat ia mendengar ucapan chika barusan.

"Meski gue buka semuanya.. lo tetap gk akan bisa mengerti sepenuhnya tentang apa yang gue rasakan." Ujar orang itu sambil menatap pada chika.

"Memang benar.. tapi, mungkin gue bisa sedikit mengobati rasa sakit yang lo alami atau hanya sekedar mengurangi beban perasaan itu." Ujar chika tulus.

Kini orang itu tersenyum manis pada chika. Dan untuk pertama kalinya chika bisa melihat senyum tulus dari orang itu.

Melihat senyuman itu, seketika hati chika menghangat dan merasa sangat tenang dan damai. Baru kali ini chika merasa seperti ini saat melihat senyum orang lain.

"Lo gk perlu lakuin semua itu.."

"Gue sangat berterima kasih karna lo udah hadir diantara kisah hidup gue."

"Thanks untuk semua hal yang lo lakuin.."

Cup..

"Yessica tamara."

Seketika chika langsung diam mematung saat ia merasakan sebuah kecupan, meski bukan pada bibirnya tapi hal itu mampu membuat chika terkejut.

Setelah orang itu mengecup pucuk kepalanya, orang itu pun berjalan menuju mobil meninggalkan chika yang masih diam ditempatnya sambil melotot tak percaya.

Dibawah Bintang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang