Bab 1

912 65 5
                                    

Selamat membaca.




***

Jakarta, maret 2017



Sinar mentari mulai menembus masuk melalui celah celah kecil. Terlihat seseorang yang baru bangun dari tidurnya, dengan langkah perlahan orang itu berjalan menuju kamar mandi yang berada didalam kamarnya.

Setelah selesai dari kamar mandi, orang itu berjalan menuruni tangga dan langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Sesaat setelah berada didapur terlihat dua orang yang berjalan menghampirinya.

"Pagi ci.." sapa oniel dan marsha.

"Pagi dek.. tumben udah bangun." Ucap shani.

"Dih.. padahal kita selalu bangun pagi." Ujar maraha malas.

"Hmm.. iya iya." Ucap shani.

"Ehh iya niel.. gita mana? Kok gk bareng sama kalian?" Lanjutnya.

"Kayak gk tau aja ci." Ucap oniel.

"Huftt.."

"Cha.. kamu bangunin gita gih.. aku mau bantuin ci shani." Suruh oniel.

"Oke."

Marsha pun pergi menuju kamar gita, sedangkan oniel membantu shani yang sibuk menyiapkan sarapan. Sesampainya dikamar gita, terlihat sang empu yang masih tidur dengan nyenyak dibalik selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

Marsha pun langsung menghampiri gita lalu menarik selimutnya dan mulai mengguncang tubuh gita.

"Kak bangun.. udah pagi."

Gita masih tak terusik oleh panggilan marsha hingga membuat marsha geram. Akhirnya marsha teriak dengan kencang agar gita bangun dari tidurnya.

"Kak gitaaa!! Bangunn udah sianggg!!"

Gita langsung terlonjak kaget karna teriakan marsha yang kencang hingga terdengar sampai dapur.

"Astaghfirullah.." kaget oniel dan shani.

Gita langsung duduk sambil mengusap dadanya yang dirasa jantungnya hampir copot.

"Sana mandi! Udah siang." Kesal marsha.

Tanpa menjawab gita langsung beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Melihat kelakuan kakaknya itu membuat marsha menghela nafasnya kasar sambil melangkah keluar dari kamarnya.

Setelah sampai dimeja makan, marsha langsung mendudukan dirinya dengan kasar sambil menggerutu kesal dengan kelakuan kakaknya itu.

"Kamu kenapa? Kok kesal gitu?"

"Biasalah kak.. kembaranmu itu."

"Hahaha.. kenapa lagi dia?"

"Udah dibangunin susah.. eh pas bangun langsung pergi gitu aja gk ngomong apa apa!"

"Hahaha.. sabar ya.."

Huftt..

Shani hanya menggelangkan kepalanya pelan mendengar gerutuan marsha yang kesal pada kakaknya. Setelah beberapa saat, datanglah gita yang berjalan menghampiri ketiga orang itu dimeja makan.

Setelah sampai dimeja makan, bukanya ikut duduk, justru gita mengulurkan tanganya untuk pamitan pada shani.

"Aku pergi dulu." Pamit gita.

"Lah? Kamu gk ikut sarapan?" Tanya shani.

"Nggak." Balas gita.

Setelah uluran tanganya disambut oleh shani gita pun langsung pergi setelah berpamitan pada kedua adiknya itu.

Dibawah Bintang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang