Prologue

376 30 5
                                    

"TAUFAN?! : New Adventure"

'Sequel' atau 'Season 2' dari "TAUFAN?!"

Disarankan membaca prequelnya dulu sebelum membaca season 2 nya.

...

Aku mengambil pistol yang sudah lepas dari pemiliknya. Belajar dari cara Solar mengoperasikan senjata api ini, aku mulai membidik orang yang sudah membuat banyak kematian di mana-mana. Aku menatap tajam orang yang mulai sekarat itu namun dirinya tampak masih mampu untuk berdiri. Untuk ke sekian kalinya, suara tembakan terdengar nyaring di ruangan yang terdapat banyak orang yang tak sadarkan diri.

DORR!!

Meleset. Peluru yang aku tembakkan meleset menghantam tembok dan tertancap di sana.

Orang tersebut tertawa mengejekku yang tidak ahli dalam tembak menembak. "Sudah berapa kali Solar mengajari mu menembak? Tapi tetap saja kau bodoh," ejeknya kepada ku. Aku tidak bergeming sedikit pun sampai aku mulai memastikan bidikan ku.

"Ugh, Taufan!" Suara itu. Suara itu terdengar di telinga ku. Itu Bunda. Tangan ku gemetar saat melihat Bunda yang baru saja sadar dari komanya setelah beberapa bulan lamanya.

"Bunda," lirih ku. Pistol yang ku pegang terlepas begitu saja. Kaki ku tersungkur kala orang itu menendang tumit ku. Aku mendidih menahan emosi yang bergejolak.

"Kau ingin bertemu dengan Bunda mu, hm? Maka kau harus bersujud kepada ku terlebih dahulu," bisiknya di telinga ku. Entah kapan orang itu tiba-tiba berada di dekat ku dan menendang tumit ku, yang pasti, orang itu benar-benar biadap.

"DASAR BIADAP!" Aku menyikut wajahnya lalu dengan cepat aku menendang perutnya. Menatap tajam orang tersebut dengan pistol yang aku dekat kan ke dahinya.

"Heh, kau meragukan ku." Tepat beberapa detik setelah aku mengatakannya, Halilintar datang dan memborgol tangannya. Orang itu mendesis kesal. Lagi dan lagi, keluarga Verniante menjadi keluarga yang dibencinya.

"Kau akan di hukum mati atas perbuatan mu dan tangan kanan mu." Halilintar melemparkannya ke tangan polisi yang lalu membawa tubuh orang itu pergi dan menghilang dari hadapan ku.

"Taufan," panggil Bunda dengan sedikit penekanan. Suara yang sudah lama tidak ku dengar lagi. Lalu kini aku merindukannya, "Sudah berapa kali Bunda bilang?" Aku terkekeh kecil sembari mengusap air mata di pelipis mata ku.

"Bunda," panggil ku. Aku terdiam sejenak menatap Bunda yang seluruh tubuhnya diikat di atas kursi. Orang itu memang pantas untuk dimusnahkan. Perlahan aku berusaha melepas ikatannya. Halilintar berada di luar bangunan untuk memastikan orang tersebut sudah diamankan.

"Dengan Bunda memiliki hubungan atau berurusan dengan keluarga Verniante, tanpa sadar Bunda sudah terjerat ke dalam lingkungan gelap itu." Aku menatap Bunda yang sudah terlepas dari ikatannya. Tatapan Bunda begitu sendu.

"Kenapa begitu?"

"Karena keluarga Verniante adalah awal dari semua kerusakan ini."

...

Heyyo guys! TAUFAN?! SEASON 2 AKHIRNYA PUBLISH!

Jadi, di bab-bab berikutnya, bakalan full dengan povnya Taufan! Seperti di prequelnya. Dan di sini, aku usahakan semaksimal mungkin biar cerita ini lebih seru dibandingkan di Season 1 nya.

Kalau ada yang bingung, bisa langsung tanya di komentarnya. Jangan lupa Vote dan Coment guys!

TAUFAN?! : New Adventure [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang