Frostfire

78 16 24
                                    

Back to Taufan's pov

...

Aku mendesah kecil saat melihat berita di sepanjang jalan. Lagi dan lagi aku dijadikan buronan. Aku menutup wajah ku menggunakan masker. Untung saja aku sudah sampai di Amerika sebelum berita itu menjadi ramai diperbincangkan di seluruh dunia.

Taufan pembunuhnya ....

Itu kata masyarakat ramai. Bukan hanya Indonesia atau Korea, tapi seluruh dunia membuat ku bingung akan kabur ke mana setelah ini. Aku sudah mengganti penampilan ku menjadi orang lain. Benar-benar beda. Iris mata biru ku aku ganti menjadi warna coklat.

"Who are you waiting for? (Siapa yang kau tunggu?)" tanya orang asing di sebelah ku sembari melihat ke arah taman di mana aku bisa bertemu Adik-adikan kesayangan ku. "Nobody, (Bukan siapa-siapa,)" jawab ku santai. Setelahnya aku menyingkir dari banyak orang. Posisi ku dalam bahaya.

Lagi dan lagi aku melihat kertas tengah mencari orang yang menjadi buronan saat ini, yaitu aku. Berita di sepanjang kota membuat ku terkekeh. Kewarasan ku mungkin terkikis untuk saat ini. Frostfire, orang yang bersaksi itu berbohong. Itu bukan Frostfire, tapi orang lain.

Bukti rekaman CCTV itu memang benar adanya. Di dalam CCTV itu terdapat aku yang menyeret kapak yang orang itu bawa lalu berlari mengejarnya. Hanya itu yang berada di dalam CCTV-nya. Tapi yang terjadi sebenarnya justru adalah kebalikannya. Aku melakukan itu untuk menyelamatkan diri.

Aku berlari saat orang itu lengah. Berlari sejauh mungkin. Beberapa kali masuk ke dalam bus untuk menghindari jalanan sepi, aku harus sampai ke BG Entertainment untuk melaporkan ini.

Aku menutup wajah ku menggunakan tudung jaket. Melihat orang itu yang juga ikut masuk ke dalam bus.

Sayangnya tempat pemberhentian kali ini begitu sepi. Aku menggigit bibir ku dalam mengingat aku harus kembali menghadapi orang di sebelah ku. Untungnya, tempat ini begitu dekat dengan BG Entertainment. Sangking dekatnya, aku hanya perlu berjalan beberapa puluh meter.

Aku berlari saat melihat orang itu kembali mengeluarkan kapaknya. Dia melemparkannya ke arah ku, untung saja aku sigap mengambilnya. Aku tersenyum cerah saat melihat kapak di tangan ku, aku bisa menyerangnya balik. Kalau begini, aku bisa kabur.

"Kau! Apa yang kau lakukan?" bentaknya kesal. Raut wajahnya langsung berubah tampak ketakutan. Entah dia memang bodoh karena melakukan tindakan yang tidak masuk akal begini? Aku pikir orang psikopat benar-benar cerdas.

Aku menarik kapak itu dengan senyum mengambang. "Kau bodoh, kah? Kalau begini, aku bisa menghabisi mu dalam sekejap," seru ku. Frostfire terus bergerak mundur. Dia tampak berjalan takut melewati ku menuju gedung BG. "Tidak mungkin bisa!" serunya balik. Setelah berhasil melewati ku dia berlari mundur. Aku pula mengejarnya.

Aku kembali berlari mengejarnya hingga sampai ke lorong kecil. Wajah ketakutan tadi berubah menjadi sunggingan lebar. "Kau yang bodoh," bisiknya sembari mendekati ku lalu menarik kapak di tangan ku.

Aku melihatnya. Yang orang tau, orang ini tampak begitu keren, luar biasa, bisa menyabet banyak prestasi. Tampak begitu baik hati juga perhatian. Tapi itu semua hanya topeng. Topengnya bukan hanya dari kesehariannya yang tampak seperti orang biasa, tapi juga dari keluarganya.

"Dalam hitungan keseratus, aku beri kau waktu untuk pergi dari hadapan ku." Orang itu mendekati ku lantas berbisik, "Selamatkan orang yang kau pikir harus diselamatkan," katanya sembari tersenyum. Senyumnya mirip sekali dengan orang yang memaksa ku untuk pergi ke Korea, Glacier.

"Juga selamatkan image mu di depan banyak orang," lanjutnya membuat ku mundur perlahan. Dada ku bergemuruh nyeri. Dia menakutkan, sungguh.

Aku kembali berlari sejauh mungkin menuju hotel, aku lupa telah meninggalkan bahan makanan ku di tengah jalan. Tidak memperdulikan perut ku, aku memilih untuk bergegas pergi dari Korea.

TAUFAN?! : New Adventure [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang