Klarifikasi [End]

115 17 112
                                    

"Selamat Halilintar atas gelar sabuk hitam yang kau dapatkan!" puja puji Halilintar dapatkan saat memasuki masa SMA. Ini pencapaian yang patut dirayakan.

Anak remaja berbalut baju silat putih yang di pinggangnya diikat dengan sabuk hitam oleh pelatihnya. Halilintar berhasil mendapatkannya. Impiannya sejak dulu.

"Apa motivasi mu untuk belajar silat ini?" tanya orang-orang penasaran. "Tidak ada, hanya ingin melindungi Adik-adik ku dari ancaman hewan liar. Kendati begitu, Halilintar tetap tidak bisa benar-benar menjaga Adiknya.

Perayaan kecil-kecilan dibuat oleh Kuputeri hingga dimasukkan ke dalam berita sangking bangganya dengan sang anak sulungnya. Sejak saat itu Halilintar dikenal banyak orang. Tapi tetap saja, di mata Taufan, segala harga dirinya seakan runtuh begitu saja.

"Aku saja berani berduel dengan harimau. Masa kau sendiri yang mendapat gelar sabuk hitam tidak berani? Cemen!" Ejekan Taufan itu membakar adrenalinnya membuatnya merasa tertantang. Ia penggelar sabuk hitam kalah dengan Adiknya sendiri di saat dirinya meraih sabuk hitam itu demi Adik-adiknya? Dia akan buktikan bahwa sabuk hitam miliknya bukan sekedar perhiasan belaka. Juga permintaan maafnya benar-benar tulus, tidak hanya formalitas.

Drap! Drap! Drap!

Halilintar berlari secepat mungkin untuk masuk ke dalam hutan. Mati-matian dirinya berusaha agar tetap tenang dan tidak takut karena terdapat predator terkuat dan terganas sepanjang hidupnya. Yaitu harimau yang manatap lapar padanya.

Halilintar didorong hingga terjungkal terlentang. Harimau tersebut bersiap melahap Halilintar kalau Halilintar tidak sigap menahannya.

RAURGH!

Harimau tersebut mengaum hingga membuat tanah hutan yang ia pijaki sekarang bergetar.

Halilintar dengan sekuat tenaga menahan muncung bibir harimau agar tidak dilahap olehnya. Harimau tersebut mengamuk sejadi-jadinya. Memainkan cakarnya di depan wajah Halilintar agar Halilintar lengah. Dan benar saja wajah Halilintar terkena cakaran yang tidak main-main.

ARKHH! jerit Halilintar. Halilintar mendorong harimau tersebut dengan sekuat tenaga membuat harimau tersebut menghantam tanah kuat. Berikutnya disusul oleh seekor raja hutan yang tengah menyundul tubuh harimau tersebut menjauh dan bersiap menerkam Halilintar.

SREKK!

Wajah Halilintar lagi dan lagi digores dengan kuku-kuku tajam singa tersebut. Membuat wajah Halilintar begitu mengerikan. Tubuhnya nyeri bukan main. Tetesan darah mengalir di wajahnya.

Halilintar berlari sejauh mungkin dan secepat mungkin hingga tubuhnya didorong oleh rusa bertanduk besar hingga terjembab menghantam pohon. Rusa tersebut mengamuk tidak terkendali. Dapat Halilintar lihat mata merah dari rusa tersebut. Halilintar melihat keseliling mencari penyebab dari rusa tersebut mengamuk. Tapi terlambat.

ARKHH!!

Lagi! Halilintar menjerit lagi. Kakinya diinjak oleh tubuh rusa yang tengah meloncat ngamuk. Halilintar menatap tajam rusa tersebut. Melihat sekitarnya yang terdapat buah kecubung. Sepertinya Halilintar tau apa yang membuat rusa ini mengamuk. Rusa ini mabuk kecubung.

Halilintar mengambil buah kecubung yang tumbuh di dekatnya lantas mengayunkannya di depan wajah rusa tersebut. Jelas ini untuk mengalihkan perhatian rusa tersebut karena sensasi memabukkan dari buah itu. Setelah berhasil lepas dari rusa tersebut, Halilintar kembali berlari.

Beberapa kali ular berbisa yang melilitkan tubuhnya di pohon berusaha menyergapnya. Untung saja Halilintar lihai menghindarinya. Hingga sampai di sebuah pohon yang batangnya meliuk ke bawah sampai ke separuh badan Halilintar. Di batang tersebut terdapat ular-ular berbisa yang melilitkan tubuhnya di sana.

TAUFAN?! : New Adventure [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang