Bunda pulang

7.5K 270 2
                                    

Sudah satu pekan ini bunda di rawat di rumah sakit,dan sekarang waktunya bunda sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah.nadilla dan mas revan juga menemani bunda untuk pulang,paman dan tante kemarin malam sudah pulang lebih dulu karena kondisi omah yang tiba-tiba drop lagi.

Mungkin setelah bunda pulang ke rumah,dua harinya ayah dan bunda akan ke omah untuk melihat keadaan omah yang drop,nadilla dan mas revan tidak bisa ikut karena itu juga bertepatan dengan hari terapi mas revan.

Sekarang nadilla sedang melipat pakaian bunda dan di masukkan ke dalam tas yang berisi keperluan bunda selama di rawat disini.

Ayah juga sedang mengurus kepulangan bunda,dan membayar administrasi,mas revan sedang cerita bersama bunda,suaminya itu selama bunda sakit ini lebih sedikit manja dan tidak mau jauh-jauh dari bunda.

"Bunda bantu yah dill"ucap bunda karena melihat nadilla yang beberes sendiri.

"Nggak usah bun,udah selesai juga kok"balas nadilla yang memang sudah selesai membereskan semua.

"Makasih yah,udah repotin kamu banget selama ini'ucap bunda tak enak hati.

"Ya Allah bun kok gitu sih ngomongnya,bunda kan juga ibu aku udah sewajarnya aku di repotin bunda kalo lagi kayak gini"kata nadilla tak suka mendengar ucapan bunda yang selalu saja merasa tak enak hati padanya.

"Iya iya,nggak akan ulangin lagi kok"

Obrolan mereka berhenti,karena ayah datang bersama dokter yang selama ini memantau kesehatan bunda.

"Sudah siap pulangnya bu?"tanya dokter ilham dengan lembut.

"Sudah dok,makasih yah selama ini udah rawat saya"jawab bunda tersenyum manis.

"Alhamdulillah,sudah tugas saya untuk merawat ibu dan pasien lain,sehabis pulang dari sini tolong di ubah kebiasaan buruknya yah.jangan terlalu fokus kerja,jangan lupa makan apalagi tinggalin sarapan. karena sarapan itu yang harus paling wajib banget,dan jangan lupa juga minum air yang banyak biar tubuhnya fit terus tiap hari"pesan dokter ilham pada bunda.

"Siap dok,saya bakalan ingat pesan dokter"balas bunda patuh.

"Bagus,kalo gitu saya balik dulu yah karena masih harus periksa pasien lain,hati-hati pulangnya,mari..."dokter ilham pun keluar dari kamar inap bunda setelah berpamitan pada mereka.

"Ayo kita pulang,pak mamat tolong bawa barang istri saya yah"pinta ayah pada pak mamat yang baru datang.

"Siap pak"

Ayah langsung memapah bunda untuk berjalan,karena bunda masih sedikit pusing untuk berjalan sendiri,nadilla yang mendorong kursi roda mas revan,karena pak mamat sedang membawa barang milik bunda.

Mereka tidak ikut ayah dan bunda pulang ke rumah,mereka cuman membantu bunda untuk pulang dari rumah sakit saja tidak ikut antar sampai ke rumah.

Setelah pak mamat menaruh semua barang bunda di bagasi mobil ayah,pak mamat langsung beralih memindahkan mas revan di kemudi mobil,tak lupa nadilla juga memasukkan kursi roda itu di bagasi dan ikut naik.

Dua mobil itu pun berpisah di tengah jalan,karena arah rumah bunda dan mas revan berbeda.di tengah jalan nadilla juga menyuruh pak mamat untuk berhenti sebentar karena ada yang ingin nadilla beli di pinggir jalan.

"Makasih pak mamat"ucap nadilla saat pak mamat memindahkan mas revan ke kursi roda.

"Sama-sama bu,macam sama siapa saja"

"Hehe,ini buat pak mamat santai di pos ronda"nadilla memberi makanan yang tadi dia beli sebelum pulang.

"Ya Allah bu repoting banget deh,saya bisa beli sendiri kok"ujar pak mamat tak enak hati,karena nadilla selalu saja memberi apa yang dia beli.padahal sudah di kasih gaji dan makan siang saja pak mamat sudah bersyukur,ini majikannya tiap punya sesuatu pasti selalu bagi,pak mamatnya jadi sungkan sekali.

Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang