Sudah berapa bulan ini nara belum pulang ke rumah,karena nara sedang ke paris karena ada foto shoot disana,dia juga belum mendengar kabar bahwa selama berapa bulan ini mas revan terapi di rumah sakit.
Bukan karena nadilla tidak memberitahu mba nara,tetapi perempuan itu tidak mengaktifkan hpnya dan susah sekali untuk di hubungi.
Pagi tadi,saat nadilla sedang memasak untuk sarapan mas revan.tiba-tiba mba nara pulang dan masuk ke rumah dan bertanya keberadaan mas revan.
Sekarang mba nara sedang berada di dalam kamar dan melihat mas revan dengan tatapan dinginnya,di luar nadilla dan mbo siti pun hanya bisa berdoa agar mas revan baik-baik saja.
"Udah sembuh ternyata yah kamu van"ucap mba nara dengan suara datarnya.
"Heugh heugh heugh"wajah mas revan langsung berubah seperti marah.
"Wah udah bisa keluarin suara yah kamu van,tapi nggak semudah itu aku buat kamu sembuh.karena kalo sampai kamu sembuh nanti yang ada kamu bakalan cerai-in aku dan penjarain aku"ujar mba nara dengan marah sambil meramas rambut mas revan dengan kuat.
Mas revan menatap mba nara dengan wajah yang sudah merah padam karena amarah,bahkan nafasnya juga sudah naik turun.
"AKU NGGAK AKAN BIARIN KAMU SEMBUH DARI PENYAKIT INI,NGGAK AKAN AKU BIARIN KAMU HIDUP KAYAK DULU LAGI YANG BISA KAMU LAKUKAN SESUKA HATI KAMU,NGGAK AKAN KAMU LAKUKAN.MATI KAMU REVAN MATI KAMU ARGHHHH"teriak mba nara kesetanan dan menjatuhkan tubuh mas revan di lantai dan menendang kedua kaki itu dengan sangat keras.
Mas revan hanya bisa menangis saja karena merasakan sakit yang luar biasa,apalagi saat ia di tendangi begitu kuat.
Di luar tidak bisa mendengar suara kebisingan di dalam karena kamar mas revan kedap suara,entah kenapa nadilla merasa ada yang tidak beres dengan mas revan,ia pun dengan berani membuka pintu kamar itu.
"ASTAGFIRULAH MAS REVAN"teriak nadilla dengan kaget saat melihat mas revan di aniaya oleh mba nara.
"KURANG AJAR KAMU NADILLA,KENAPA MASUK KAMU.MAU IKUT CAMPUR KAMU SAMA URUSAN SAYA,IYA.KAMU MAU SAYA SURUH BAYAR UTANG KEDUA ORANG TUA KAMU ITU HA,DASAR MANUSIA NGGAK TAU DIRI KAMU YAH"marah mba nara menatap tajam kepada nadilla yang sudah memangku kepala mas revan dengan tangisan yang sedih.
"Hiks hiks hiks hiks,bangun mas,bangun aku mohon bangun mas hiks hiks" tangis nadilla dengan pilu tanpa memerdulikan mba nara yang menatapnya dengan tajam.
Mbo siti hanya bisa berdiri di luar dengan kaki gemetarnya,ia tidak berani membantu karena nanti dia yang akan kena bukan masalah tentang uang,tetapi ini tentang fisiknya yang tidak bisa bantu apapun.
"DASAR PEREMPUAN NGGAK TAU DIRI KAMU NADILLA,SAYA KERJAKAN KAMU UNTUK MEMBAYAR UTANG KAMU BUKAN UNTUK MENJADI ISTRI YANG MENCINTAI SUAMI SAYA"teriak mba nara lagi dengan amarah yang sudah lebih besar hingga urat di lehernya timbul.
"Siapa yang menjadi istri anak saya?"tanya bunda tiba-tiba yang sudah datang.
"REVAN ANAK KU"teriak bunda kaget melihat mas revan sudah pingsan di bawah lantai.
"Bun-da"ucap mba nara dengan terbata-bata
"Dasar perempuan jahat kamu nara"
Plak
"Memang perempuan keji kamu,pak mamat bawa perempuan gila ini ke kantor polisi,berani sekali perempuan ini menyakiti anak saya dengan sangat kejam.saya yang ibunya saja tidak pernah seperti itu pada revan.BAWA DIA KE KANTOR POLISI SEKARANG JUGA"perintah bunda dengan tegas.
Pak mamat langsung menangkap mba nara untuk di bawa kerumah sakit,perempuan itu berontak dengan kuat menyuruh melepaskannya.
"TUNGGU SAJA KALIAN,AKAN SAYA BALAS NANTI.LEPASKAN SAYA DASAR MANUSIA RENDAHAN KAMU,LEPASKAN SAYA"teriak mba nara kesetanan lagi.
Nadilla dan bunda langsung saling membantu untuk mengangkat tubuh mas revan ke atas ranjang,mbo siti sedang memanggil dokter pribadi keluarga bunda untuk memeriksa mas revan.
Nadilla tak henti-hentinya mengeluarkan tangisannya saat melihat wajah mas revan yang sudah lebam biru dan kaki yang di tendang tadi juga sudah lebam sekali.
"Hiks hiks hiks hiks,ku mohon bangun mas,aku nggak akan ninggalin kamu lagi mas hiks hiks hiks,mba nara udah di tahan sama polisi lagi dia nggak akan lakuin hal itu lagi mas please"ucap nadilla dengan suara getarnya.
Bunda ingin sekali menanyakan semuanya tapi ia rasa masih belum waktunya,nanti saja saat revan sudah bangun akan ia tanyakan pada kedua orang itu.
Dokter pun datang dan langsung memeriksa keadaan mas revan,syukur tidak ada yang parah di tubuh mas revan,nanti lebamnya akan sembuh kalo rajin mengoles salep.
Bunda pun mengantar dokter sampai keluar,dan berterima kasih,setelah nadilla menggantikan pakaian mas revan,ia langsung keluar karena dia tau pasti bunda akan bertanya semuanya padanya.
Dan ternyata benar,saat ia turun bunda langsung menyuruhnya berbicara di ruang keluarga.
Nadilla duduk di depan bunda dengan jantung yang sudah berdegup kencang,ia juga meramas gamis yang ia pakai dengan takut,nadilla juga bahkan tidak sanggup untuk mengangkat wajahnya untuk menatap bunda yang sangat intimidasi.
"Jelaskan semua yang nara bilang tadi kepada saya,tanpa ada kebohongan sekali pun"ucap bunda dengan tegas
"Sa-ya"
"Jawab dengan baik,saya nggak suka kamu jawab dengan terbata-bata seperti itu yah"
Nadilla pun mengatur nafasnya dan ia pun sedikti-sedikit,mengangkat pandangannya untuk menatap bunda.
"Maafkan saya nyonya,saya melakukan ini karena saya punya alasan nyonya,saya menikahi tuan agar utang orang tua saya lunas,nyonya menyuruh saya untuk membayar utang orang tua saya dalam 1 bulan tapi saya tidak bisa karena mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu 1 bulan akan sangat mustahil,dan nyonya pun memberi pilihan lain lagi yaitu menikah dengan tuan untuk merawat tuan sampai sembuh lalu setelah itu kami akan cerai saat tuan sudah sembuh"jawab nadilla dengan jujur tanpa ada yang di bohong
"Saya memang marah karena saat tau kamu menikah dengan anak saya,tapi di satu sisi saya juga senang karena dengan kamu merawat anak saya membuat revan jadi punya semangat untuk sembuh,dan perkembangannya juga sudah lebih baik.jadi jalan selanjutnya saya hanya bisa mengikuti kemauan revan saja,kalo memang revan masih mau mempertahankan kamu saya ikuti kalo pun tidak saya juga tidak bisa membantu apapun"ujar bunda yang sudah tidak memandang nadilla dengan dingin.
"Terima kasih nyonya,sungguh saya sangat berterima kasih kepada nyonya hiks hiks hiks "tangis nadilla dengan haru sambil memeluk bunda yang langsung di balas bunda dengan baik.
Wah update lagi nih aku,wkkwk soalnya lagi Gabut, nggak tau mau buat apa jadi ngetik bab baru lagi deh wkwk
Semoga pada enjoy bacanya yah guys
Love you 🩷

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua
Ficción GeneralJangan lupa vote banyak-banyak yah guys,semoga suka dengan cerita ini ☆☆☆ nadilla di paksa menikah oleh suami orang untuk merawat suaminya yang mengalami kelumpuhan di seluruh badannya dan stroke selama 5 tahun ia di paksa menikah untuk membayar uta...