Pulang

15.6K 524 5
                                    

Pukul empat pagi,nadilla bangun karena dia ingin membuang air kecil,ia pun bangun dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi,untuk membuang air.karena dia sudah terlanjur bangun,dia pun tidak bisa kembali tidur lagi,sekali saja menunggu adzan subuh tiba.

Nadilla pun memain hp untuk mengusir rasa bosannya,karena mas revan juga masih tertidur,dan tidak mau membangunkan suaminya yang sangat pulas itu.

Ia main hp sampai adzan subuh pun sudah berkumandang,tanpa aba-aba nadilla langsung bangkit dari duduknya dan masuk ke kamar mandi untuk berwudhu sebelum melaksanakan sholat.

Selesai sholat,nadilla langsung keluar dari kamar,untuk membersihkan rumah,dan memasak untuk sarapan,ternyata tante khadijah,dan tante claudia sudah bangun dan sekarang mereka lagi beberes.

"Pagi tante"sapa nadilla pada mereka dengan tersenyum manis.

"Pagi juga dill,udah bangun aja kamu"jawab tante claudia dan tante khadijah.

"Udah biasa bangun jam segini tante"nadilla langsung bergerak untuk bekerja apa saja yang bisa di kerjakan.

"Emang menantu idaman banget kamu yah dill"puji tante claudi.

"Haha,makasih tan"ucap nadilla."Pagi ini mau masak apa buat sarapan?"tanya nadilla.

"Hari ini tante mau masak nasi goreng,dan mie hijau"jawab tante claudi.

"Mie hijau?"

"Iya mie hijau,buatan tante claudi,enak banget loh.kamu lihat aja biar kalo udah pulang bisa buat disana"ujar tante khadijah.

"Wah jadi penasaran sama rasa mie hijau buatan tante claudi"ucap nadilla tak sabar.

"Haha iya nanti yah,beberes dulu baru tante masak.kamu lihat aja nanti terus tulis resepnya,biar buatin untuk revan disana"ujar tante claudi.

"Siap tante"

Mereka bertiga pun lanjut beberes,setelah itu tante claudi langsung masa untuk sarapan,dan nadilla setia melihat tantenya itu masak dan ia juga menulis resepnya agar nanti bisa ia masak sehabis pulang dari sini.

Tante khadijah sudah kembali ke mushola untuk mengaji Pagi bersama yang lain,di rumah ini memang tiap pagi pukul 06.00 mereka selalu mengaji sama-sama,dan jadwal masak disini juga sudah di atur.

Karena mereka semua tinggal satu rumah,bukan karena tidak punya uang untuk tinggal terpisah,tapi karena mereka sudah tua dan anak-anak mereka sudah pada dewasa akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama lagi,dan menemani omah.

Kalo saja revan tidak sakit,bunda dan ayah juga pasti sudah memutuskan untuk tinggal disini,tapi karena mas revan sakit mereka memutuskan untuk menunda sampai mas revan kembali sembuh.

Walau keluarga ini begitu kaya,mereka tetap tidak melupakan kewajiban mereka,dan keluarga mereka,mereka tetap rukun satu sama lain,dan tidak pernah terpecah belah hanya karena warisan dari opah yang sudah sepuluh tahun meninggal.

Yang ada mereka saling merangkul satu sama lain,dan tetap berdampingan seperti mereka masa kecil yang selalu bersama dan bahagia.itulah yang membuat nadilla kagum pada keluarga mas revan yang sangat harmonis dan rukun satu sama lain.

"Kamu ke revan aja,paling dia udah bangun tuh"suruh tante claudi.

"Oh iya tan,keknya mas revan udah bangun deh.kalo gitu aku ke kamar dulu yah"pamit nadilla dan di jawab anggukan kepala.

Nadilla langsung berjalan menuju kamar,ia langsung membuka pintu kamar dan seperti dugaan mas revan sudah bangun dari tidurnya.

"Dil-la"panggil mas revan dengan suara khas bangunnya.

Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang