Setelah pulang dari rumah sakit,besoknya nadilla dan mas revan kembali ke rumah sakit lagi untuk pengobatan,pengobatan ini di lakukan setiap pekan,empat kali.setelah selesai pengobatan,mas revan di suruh konsumsi obat yang harus di minum tiap selesai dan sesudah makan.
Dan pengobatan itu sudah lima bulan di lakukan oleh mas revan,selama pengobatan ini mas revan sudah ada perubahan walau masih belum semua yang terpenting sembuhnya bertahap.
Seperti mulut mas revan sudah tidak bengkok ke kiri lagi,dan sudah bisa di tutup walau kadang masih terbuka sedikit tapi itu saja sudah lebih meningkat,do tambah mas revan juga sudah bisa mengeluarkan suaranya walau hanya cuman sebuah lenguhan saja tidak lebih dari itu.
Tapi kata dokter kalo lebih rajin minum obat,indra bicara mas revan akan kembali seperti dulu walau harus menunggu.
Dan hasil selanjutnya juga adalah tangan kanan mas revan yang menekuk kaku di dada sudah di luruskan seperti tangan kirinya,walau jari-jarinya masih saling mengepal dan tidak bisa di gerakan karena itu butuh waktu yang cukup juga.
Hal itu saja sudah membuat nadilla senang tidak main,karena setiap dia mengajak mas revan bercerita pasti akan di jawab oleh ocehan lelaki itu walau tidak jelas,yang terpenting nadilla bisa mendengar suara lelaki itu.
Mas revan juga selama bisa mengeluarkan suaranya dia semakin lebih sensitif,dia juga sudah bisa mengepresikan wajahnya.seperti menangis,bahagia,dll.
Kadang kalo nadilla pergi keluar cuman untuk membantu mbo siti dan mba narti di dapur,bukan di samping mas revan pasti lelaki itu akan menangis sampai dadanya naik turun karena nafas yang tidak berjalan lancar.
Mau tidak mau nadilla juga harus selalu di samping mas revan,kalo ingin pergi dia harus izin kepada lelaki itu.
"Salim dulu tangannya mas"ucap nadilla yang baru saja selesai melaksanakan sholat subuh.
"Eugh eugh eugh"lenguhan mas revan saat nadilla menyalim dan mencium punggung tangannya.
Dan seperti biasa nadilla memberikan kecupan hangat di kening suaminya itu,ia juga baring di samping suaminya itu sambil memeluk lelaki itu.
Mas revan juga sudah bisa tidur miring bukan hanya lurus saja.
Jari-jemari nadilla itu menari di atas wajah tampan sang suami yang begitu putih dan polos tanpa noda sekalipun.
Ia selalu merasa terpana setiap lelaki itu menatapya dengan tatapan yang begitu dalam seolah mas revan juga mencintainya,tapi ia tidak berharap lebih pada hubungan ini karena ia pasti akan mengikuti kontraknya bersama nara.
"Ganteng banget sih suami aku"puji nadilla yang masih saja menelusuri wajah itu dengan jari-jemarinya.
"Eugh eugh"
"Iya,kamu ganteng banget tau,aku tiap hari aja selalu terpesona sama kamu terus loh mas hahaha"tawa nadilla sambil menaruh kepalanya di dada sang suami dan memeluk lelaki itu begitu erat.
Mas revan bisa mencium harumnya rambut nadilla,yaitu vanilla.dia memang se candu itu mencium harumnya nadilla,setiap di peluk oleh nadilla ia selalu saja merasa kehangatan yang tidak pernah ia dapatkan dari orang lain.
Walau bunda dan ayah memang sering memeluknya,tapi entah kenapa terasa begitu beda saat nadilla yang mendekapnya dengan erat,dan hangat.dia selalu merasa aman di samping perempuan itu,dan selalu merasa bahagia saat bersama nadilla.
Apa itu yang dinamakan cinta,karena saat pacaran dengan nara sekali pun revan hanya sekedar sayang yang sangat suka pada sesuatu bukan seperti saat ia bersama nadilla yang selalu revan ingin bersama perempuan itu.
"Tidur yah mas,aku ngantuk banget"
Tak selang berapa lama pun nadilla sudah tertidur lelap di dekapan mas revan.
Revan ingin sekali mengacak rambut panjang itu,dan menguyel-uyel wajah cantik itu dengan tangannya,tapi hal itu hanya bisa ia andai-andaikan saja karena dia juga tau kesembuhannya ini butuh waktu yang lama.
Mereka berdua pun tertidur dalam posisi memeluk itu sungguh romantis memang dua pasutri ini.
###
Pukul 08.20 baru nadilla dan mas revan bangun,nadilla langsung membuka mukenanya itu dan pergi mencuci wajah dan gosok gigi.karena dia akan memandikan suaminya dan pergi berobat lagi.
"Mas revan ayo bangun,kita ke rumah sakit pengobatan"di elusnya tangan itu yang sudah lebih berisi dari bulan yang lalu itu dengan lembut.
"Eugh eugh"kedua mata lelaki itu terbuka dan mendapati wajah cantik istri keduanya yang selama ini merawatnya dengan tulus.
"Selamat pagi suami aku"sapa nadilla dengan senyum hangatnya
Cup
Di berinya semua kecupan di seluruh wajah mas revan bahkan bibir,dan menggigit pelan pipi yang sudah berisi itu dengan gemas.aksi nadilla itu membuat mas revan kegelian bahkan lelaki itu pun tersenyum lebar walau sedikit kelihatan aneh wajahnya.
"Senang banget sih kalo di cium aku,emang dasar bayi besar sih"ejek nadilla bercanda.
Mendengar ejekan nadilla itu membuat mas revan menangis dan mengeluarkan suaranya yang getar.
"Eh eh nggak kok,aku cuman bercanda aja loh mas nggak beneran kok ih.maafin aku mas revan,suami aku bukan bayi besar kok,suami aku adalah lelaki tampan yang sangat gagah"rayu nadilla kepada sang suami agar menghentikan tangisannya itu.
Mas revan pun menghentikan tangisnya itu,nadilla pun hanya tersenyum saja melihat drama pagi sang suami,karena gemas sekali dengan lelaki itu.ia pun menggelitik perutnya dan membuat mas revan tertawa karena merasa geli.
Pagi ini pun mereka awali dengan sedikit tawa,dan kebahagian.masing-masing dari mereka berharap juga tawa dan kebahagian ini bukan untuk hari ini saja tetapi setiap hari.
Wah makasih yah udah mampir baca cerita aku,di lihat-lihat sepertinya semakin banyak yang baca cerita aku yah.buat kalian yang udah baca cerita aku makasih banyak yah.
Apalagi yang udah ngasih vote dan coment buat aku itu udah buat aku bahagia sekali :)
Lope you guys🩷
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua
Genel KurguJangan lupa vote banyak-banyak yah guys,semoga suka dengan cerita ini ☆☆☆ nadilla di paksa menikah oleh suami orang untuk merawat suaminya yang mengalami kelumpuhan di seluruh badannya dan stroke selama 5 tahun ia di paksa menikah untuk membayar uta...