Selesai sarapan,seperti biasa nadilla memandikan mas revan,dan memakaikan popok baru,setelah itu mengoles minyak angin,dan minyak anti ruam di tubuh mas revan,baru memakaikan pakaian untuk lelaki itu.
"Rambut kamu udah mulai panjang yah mas"ucap nadilla yang sedang mengisir rambut mas revan yang sudah hampir menyentuh bahu.
"Iy-a"
"Mau di potong sama aku?,atau di babershop aja?"tanya nadilla meminta jawaban sang suami.
"Ka-mu aj-a"jawab mas revan,karena nadilla juga cukup jago dalam hal memotong rambut,bulan kemarin saja istrinya itu yang memotong rambutnya dengan begitu rapi dan tak kalah seperti babershop.
"Oke,besok aja baru aku motong rambut kamu.yasudah ayo jalan ke buru nanti dokter radit sibuk"nadilla langsung mendorong kursi roda mas revan ke bawah.
Karena mereka hari ini akan pergi terapi lagi di rumah sakit,karena seperti yang kalian tau mas revan belum 100% sembuh.
Bunda juga saat sudah selesai sarapan tadi,langsung pulang di antar oleh pak mamat.
"Sudah mau pergi tuan,bu?"tanya pak mamat dengan sopan.
"Iya nih pak"
"Baik biar saya yang bawa tuan aja bu"pak mamat langsung mengambil alih kursi roda mas revan.
Nadilla hanya mengikuti dari belakang saja sambil menenteng tas hitamnya di tangan kirinya,mas revan sudah di pindahkan ke dalam mobil,dan kursi roda juga sudah di masukkan ke bagasi,nadilla langsung masuk ke dalam tepat di samping sang suami duduk.
"Kita jalan yah"ujar pak mamat.
"Iya pak"
Setiap perjalanan tidak ada obrolan apapun sama sekali,hanya suara radio yang di putar oleh pak mamat saja yang mengisi keheningan di dalam mobil ini.
Karena terlalu fokus pada jalan,nadilla sampai tidak sadar kalo sudah sampai di parkiran rumah sakit.pak mamat langsung turun dan mengeluarkan kursi roda mas revan,dan memindahkan suaminya itu di kursi rodanya.
"Bentar yah pak,kalo bosan bapak jalan-jalan aja"kata nadilla.
"Siap bu"
Sebelum mendorong kursi roda mas revan,nadilla memperbaiki selimut yang di pangkuan mas revan agar lebih rapi,setelah itu mereka pun masuk ke pekarangan rumah sakit dan menuju ruangan dokter radit.
Clek
"Assalamualaikum dokter"salam nadilla sambil membuka knop pintu.
"Waalaikumsalam,sudah datang pak revan dan bu nadilla yah"dokter radit langsung berdiri dan menyambut mereka berdua.
Beliau juga mengambil alih mendorong kursi roda mas revan,dan mereka di tuntun duduk di depan meja kerjanya.
"Saya turut senang karena pak revan sudah bisa berbicara yah"ucap dokter radit dengan senang.
"Ma-ka-sih do-k"
"Sama-sama,ini juga hasil dari semangat yang pak revan punya untuk sembuh,saya disini hanya membantu pak revan saja dengan terapi-terapi yang kecil ini.in sya Allah pak revan sudah bisa makan yang sedikit berserat,bukan lagi yang harus di haluskan"ujar dokter radit.
Membuat nadilla langsung bahagia karena akhirnya suaminya itu tidak makan,makanan yang di haluskan lagi.
"Beneran dok"nadilla bertanya lagi untuk memastikan.
"Iya benar kok bu,tapi karena ini masih awal-awal.jadi di kasih dulu yang sehat-sehat yah jangan langsung ngasih yang minyaknya banyak"pesan dokter radit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua
Ficción GeneralJangan lupa vote banyak-banyak yah guys,semoga suka dengan cerita ini ☆☆☆ nadilla di paksa menikah oleh suami orang untuk merawat suaminya yang mengalami kelumpuhan di seluruh badannya dan stroke selama 5 tahun ia di paksa menikah untuk membayar uta...