Perasaan yang aneh

8K 320 16
                                    

3 bulan kemudian.

Selama 3 bulan ini,mas revan tak pernah absen untuk terapi bersama dokter radit,suami nadilla itu selalu datang ke rumah sakit dan juga tetap di temani oleh nadilla,akhirnya selama 3 bulan itu juga mas revan mendapatkan hasil yang sangat membahagiakan bagi nadilla dan keluarga revan.

Mas revan sudah bisa berjalan,hanya saja masih di bantu dengan menggunakan walker.sudah tidak duduk lagi di kursi roda,suaminya itu sudah bisa berjalan dan melangkah dengan pelan-pelan menggunakan alat bantu itu.

Mereka semua tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada sang maha kuasa karena telah mengizinkan mas revan untuk berjalan seperti dulu lagi,begitupun juga kepada dokter radit selaku yang memberi terapi di seluruh tubuh mas revan agar kembali seperti dulu.

Karena kesembuhan mas revan,bunda sampai mengadakan syukuran di rumah omah,mengundang anak yatim piatu untuk datang membaca doa atas kesembuhan mas revan,sekalian berbagai sedikit rezeki kepada anak-anak itu.

Memang sedikit berlebihan,tapi karena bunda dan yang lain sudah sangat bersyukur sekali atas kesembuhan mas revan dari kecelakaan yang hampir membuatnya menjadi lumpuh permanen itu sudah sangat membuat mereka kaget dan tak percaya atas hasil yang sangat baik.

Setelah membuat syukuran di rumah omah,nadilla dan mas revan langsung balik ke rumah,karena mereka juga tidak bisa lama-lama di sana karena pekerjaan mas revan yang juga sudah menumpuk sekali di kantor.

Mereka hanya bisa menginap selama tiga hari saja,setelah itu mereka balik lagi berdua.ayah dan bunda tentu masih di sana karena sudah lama juga mereka tidak kumpul bersama,di karenakan dua bulan ini ayah sibuk kerja karena sedang ada produk terbaru dari perusahaannya.

Sampai di rumah,besok paginya mas revan juga langsung berangkat ke kantor tanpa istirahat dulu padahal ia baru bisa berjalan dan butuh istirahat sedikit tapi sudah di pakai pergi bekerja sampai malam nanti.

Nadilla pun berakhir sendiri di rumah,karena hari ini sampai pekan depannya,mbo siti sedang cuti karena ponakannya sedang menikah di kampung,karena mbo siti orang tertua di keluarga jadi harus pulang di karenakan ia harus mendampingi saat ada yang menikah di keluarga mereka.

Karena bosan sendiri,nadilla inisiatif menelpon ranum temannya itu untuk datang ke rumah sekedar main sebentar saja,karena malam tadi mereka sempat chat-an juga kalo ranum sedang tidak ada pekerjaan,alias temannya itu juga sedang kosong.

Ranum yang menerima ajakan nadilla pun dengan semangat langsung siap-siap datang karena ini pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah di rumah sakit hari itu.

Nadilla juga langsung menyiapkan sedikit cemilan dan minuman di ruang tamu,untuk menyambut kedatangan ranum itu,setelah semuanya siap.ia langsung menunggu di teras.

Tak berapa lama ia menunggu,mobil hitam pun berhenti di depan rumah,tau kalo itu adalah ranum,nadilla berdiri dan berjalan menuju depan untuk menyambut sang teman.

Nadilla kira ranum datang sendiri,namun perempuan itu sepertinya di antar seorang pria,bukan dokter radit tetapi dokter yang hari itu tak sengaja ia senggol saat jalan,yah dokter naden.

"Hai dill."sapa ranum dengan ceria.

"Halo num,cepat banget sampenya?."

"Haha iya,soalnya aku lagi nginap di rumah sepupu soalnya.oh iya kenalin ini naden,sepupu aku dia juga kerja loh di tempatku."ranum memperkenalkan naden pada nadilla.

"Iya udah tau kok num."sahut nadilla.

"Ha,udah kenal kalian,diman?."bingung ranum menatap mereka berdua bergantian.

"Di rumah sakit kok num."balas naden sekenanya.

"Ohh."

"Ayo masuk num,dokter."ucap nadilla mempersilahkan mereka.

Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang