Jumat berkah

12K 373 14
                                    

Setelah selesai sholat subuh,nadilla langsung ke dapur untuk menyiapkan bahan masak jumat berkah hari ini,sebelum memulai dia juga masak untuk sarapan mas revan karena pagi nanti suaminya itu akan berangkat kerja.

Selesai masak nadilla naik ke kamar untuk membantu sang suami mandi,karena mas revan masih belum bisa mandi sendiri.

Sekarang nadilla sedang menyisir rambut suaminya itu yang baru saja keramas.

"Nanti kamu pulang jam berapa?."tanya nadilla menatap mas revan lewat cermin di depan mereka.

"Sore deh,biar sholat ashar bareng kamu."jawab mas revan.

"Oke,nanti sholat jumat sama asisten kamu kan?."

"Iya nanti aku sholat jumat dengan vano."

"Yaudah,nanti jam 11 aku kirim makan siang lewat pak mamat aja yah,soalnya kan aku masih mau bagi-bagi di jalan."ujar nadilla.

"Iya sayangku."balas mas revan lembut.

"Nah udah ganteng deh sekarang."ucap nadilla saat rambut mas revan sudah ia rapikan dan tersenyum senang karena hasilnya.

"Makasih yah."ujar mas revan lembut.

"Sama-sama suami ku,udah yuk ke bawah sarapan,kayaknya mas vano udah nunggu kamu."nadilla langsung mendorong kursi roda mas revan untuk turun ke bawah.

Sesampainya di meja makan,mbo sumi langsung menata semua makanan untuk sarapan pagi ini,nadilla juga langsung duduk di samping sang suami untuk menyuapinya makan,walau sekarang mas revan sudah bisa makan sendiri tetapi lelaki itu selalu saja manja pada istrinya.

"Enak nggak makanannya?."

"Enak banget,masakan istriku selalu enak."

"Dih dasar."

"Loh malah nggak percaya kamu."

"Gimana mau percaya orang kamu gombal terus jadi orang."

"Bukan gombal sayang tapi fakta."

"Fakta mulu perasaan."cibir nadilla.

"Emang salah mulu aku yah di mata kamu."cemberut revan.

"Hahaha malah cemberut lagi,udah ih makan cepat terus kerja,kasian mas vano udah nungguin kamu dari tadi."omel nadilla.

"Nggak pa-pa,nggak berani dia marahin bosnya."pede mas revan.

"Ya ampun mas gitu banget sih jadi orang,nggak boleh gitu ih.gitu-gitu mas vano juga manusia loh,lain kali nggak boleh gitu lagi atau aku nggak akan suapin kamu makan lagi."ancam nadilla tajam.

"Iya iya nggak lagi kok."ucap mas revan mengalah dari pada dia tidak di manjakan sang istri.

Cup

Di kecupnya bibir mas revan sekilas karena wajah murung suaminya itu,mendapat kecupan mendadak seperti itu membuat mas revan kaget namun tak ayal dia pun mengembangkan senyum senangnya.

"Dasar,udah ayo makan jangan banyak hal lagi deh."

Akhirnya setelah banyak drama yang mereka lakukan pagi ini,selesai dan sekarang mas revan juga sudah berangkat ke kantor.

Sekarang waktunya adalah memasak untuk jumat berkah,oh iya nadilla juga menyuruh mbo sumi memanggil satu kenalan untuk membantu mereka masak hari ini,karena tidak mungkin cuman mereka berdua saja yang masak,karena nadilla rencana akan buat sebanyak 300 porsi nasi.

"Ini bu perkenalkan namanya sarti,tetangga saya."ucap mbo sumi memperkenalkan perempuan muda di sampingnya.

"Sarti nyonya."ucap perempuan itu—sarti.

"Panggil nadilla aja mba sarti,mari bekerja sama hari ini mba,semoga mba betah yah kerja sama saya hari ini dan untuk hari jumat kedepannya."nadilla menjabat tangan sarti.

"Iya bu,saya harap ibu juga betah mempekerjakan saya."sarti membalas jabatan nadilla.

Setelah perkenalkan usai,mereka bertiga lanjut memasak,mbo sumi yang menyiapkan bumbu-bumbunya,sedangkan nadilla dan sarti masih mempacking makanan ringan dan sedikit barang yang sudah ia beli ke dalam tote bag.

Lumayan menguras tenaga karena ini sangat banyak dan hanya di lakukan oleh mereka bertiga saja,apalagi harus selesai sebelum makan siang.

###

Pukul 11.00 mereka baru selesai menyiapkan semuanya dan tinggal di bawa ke bagasi mobil saja,sekarang nadilla sedang menyiapkan bekal makan siang untuk suaminya dan akan di antar oleh pak mamat.

Nanti yang akan keliling di jalan yaitu sarti dan nadilla,mereka berdua yang akan turun tangan untuk berbagi lewat mobil saja,karena nadilla juga tau mengendarai mobil.

Kenapa tidak dengan pak mamat,karena pak mamat sedang sholat jumat dan beliau juga sedang mengantar makan siang untuk mas revan.mbo sumi nadilla suruh istirahat saja karena beliau juga butuh istirahat cepat karena umur yang sudah tidak muda lagi.

"Ini makan siangnya mas revan pak,tolong di antar yah."nadilla memberikan bekal itu kepada pak mamat.

"Siap bu,saya antar ke bapak dulu yah,Assalamualaikum."pamit pak mamat.

"Waalaikumsalam."jawab nadilla.

"Mba sarti saya siap-siap dulu yah setelah selesai sholat baru kita jalan."ujar nadilla pada sarti.

"Iya bu."

Nadilla langsung naik ke kamar untuk mandi dan bersiap diri,sekalian menunggu sholat dzuhur yang akan datang berapa menit lagi.setelah selesai sholat nadilla langsung turun ke bawah dan memindahkan semua makanan dan bingkisan itu ke dalam mobil,di bantu oleh mbo sumi juga.

Setelah semuanya sudah masuk,nadilla dan sarti langsung pergi ke jalan untuk berbagi semuanya kepada orang-orang yang berlalu lalang.

Mereka berhenti di depan supermarket dan disitu banyak orang yang sekedar duduk.

"Pak bu mari sini,kami ada sedikit rezeki buat bapak dan ibu."panggil sarti kepada mereka semua.

Mendengar itu mereka langsung mendekat ke mobil nadilla,dan berebutan untuk mendapatkan makanan dan bingkisan yang di bagi oleh mereka berdua.

Nadilla yang melihat keadaan yang tidak kondusif,langsung berkata dengan tegas kepada mereka akan berbaris dengan rapi.

Sungguh melelahkan karena ini sangat banyak orang dan mereka hampir terhimpit oleh orang-orang.dan hanya butuh satu jam saja makanan dan bingkisan itu habis semuanya,dan itu hanya di satu tempat saja.

Setelah semua makanan selesai,nadilla pun naik ke mobil dan menepi sebentar untuk membeli es kelapa untuknya dan sarti yang sangat kelelahan sekali siang ini,syukur saja sebelum pergi mereka sudah makan siang jadi mereka tidak akan merasa pingsan karena kecapean.

Minum kelapa di dalam mobil,dan nadilla juga tetap mengendarai mobil karena dia ingin sekali cepat pulang dan menidurkan tubuhnya di ranjang lembutnya itu.

Setelah sampai di rumah,nadilla langsung memberi gaji sarti juga,dan menyuruh perempuan itu untuk balik agar bisa istirahat lebih cepat,tak lupa juga mengingatkan pada sarti agar jumat depan datang lagi dan membantu mereka.

Walau ia sangat kelelahan namun nadilla juga senang karena dia akhirnya bisa merasakan berbagi kepada orang-orang,apalagi melihat wajah bahagia mereka saat menerima makanan dan bingkisan itu.

Dia juga tak sabar kepulangan suaminya agar ia bisa bercerita tentang aktivitasnya hari ini pada lelaki itu,ah mengingat hal itu membuat nadilla semakin rindu saja pada mas revan yang sekarang sudah sibuk dengan pekerjaannya.





































Hadeh bucin terus Herman saya....

Jangan lupa vote banyak-banyak dan coment di kolom komentar

Istri KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang