CHAPTER 18

13.4K 1.1K 54
                                    

.
.
.

Sehari setelahnya, Adelia kini dinyatakan sudah boleh pulang ke rumah. Adelia sempat berterima kasih pada Arsa dan juga beberapa perawat wanita membuat mereka semua hampir terkena serangan jantung karena keimutannya.

Yah, Adelia memang sengaja melakukan itu.

Ngomong-ngomong soal Arsa, Adelia sempat bertanya tentang keberadaan Angelina dengan alasan ingin bermain, namun Arsa menjawab bahwa Angelina tidak ikut pulang bersamanya. Angelina menetap di Australia untuk menempuh pendidikan di sana. Benar juga, tahun ini Angelina sudah mulai masuk sekolah.

Kira-kira Adelia bisa pergi ke Akademi tidak ya?

Semua kakak-kakaknya pergi ke Akademi saat umur mereka sudah mencapai 7 tahun. Ketiga kakaknya pergi ke Akademi, Kaifar mungkin juga akan di kirim ke sana saat usianya sudah cukup. Hanya Keen dan Kalila yang tidak pergi ke Akademi, mereka memilih sekolah di sekolah biasa. Kalau ditanya kenapa jawabannya mereka tidak ingin meninggalkan rumah.

Meski begitu pada akhirnya mereka tetap menyesal juga tidak memilih masuk ke sekolah Asrama.

Adelia menatap ke luar jendela mobil, di luar hujan deras. Mereka saat ini tengah menuju jalan pulang, Max sudah pulang dari semalam karena urusan mendadak yang entah apa, Adelia tidak tau. Jadinya hari ini Adelia pulang bersama Alderian.

Dia sedikit melirik ke belakang. Yap, seperti biasa mobil bodyguard mengikuti. Yang menyetir mobil sekarang ini juga bukan Alderian, melainkan Noah.

Adelia kembali termenung, mengingat soal dirinya yang bisa pergi ke Akademi atau tidak.

Di kehidupan sebelumnya, Adelia tidak pernah pergi ke sekolah. Sebenarnya bukan karena Alderian tidak mengirimnya ke sana, tapi Adelia sendiri yang menolak untuk pergi.

Di kehidupan pertamanya, Adelia menolak pergi karena tidak ingin jauh-jauh dari Ayahnya walaupun Ayahnya selalu menghindar. Di kehidupan kedua, dia memutuskan untuk tinggal bersama keluarga Dirgantara. Alih-alih disekolahkan, dirinya malah dijadikan pembantu disana. Lalu di kehidupan ketiganya, Adelia menolak lagi karena rencananya yang ingin kabur dan berakhir menjadi pengemis.

Adelia menghela nafas. Apa kali ini dia bisa pergi?

Masih ada setahun lagi, namun bukankah Adelia sudah merencanakan untuk meninggalkan keluarga Agrient begitu tujuannya sudah tercapai?

"Saya nggak tau kalau anak sekecil kamu juga bisa menghela nafas."

Suara itu mengagetkan Adelia sampai lamunannya buyar, dia menoleh dan melihat Alderian tengah menatapnya dengan datar seperti biasa.

"Hehehe." Adelia hanya menunjukkan cengirannya

"Sedang memikirkan apa?" Tanya Ayahnya lagi

"Nggak, nggak ada. Adel cuma berpikir, kakak-kakak Adel semuanya hebat." Ucapnya berusaha sepolos mungkin

"Saya menyekolahkan mereka tujuannya memang untuk itu." Ucapnya tenang kembali memandang ke depan.

"Apa Adel juga bisa masuk sekolah?" Tanya Adelia mengerjap

"Bisa, kalau umur kamu sudah cukup."

Adelia terkesiap untuk sesaat sampai akhirnya dia menunjukkan senyum manisnya, "Makasih Ayah!"

Alderian hanya berdehem singkat sambil memandang ke luar kaca, tanpa Adelia sadari sudut bibir Alderian sedikit terangkat.

***

"SELAMAT DATANG KEMBALI!"

Adelia yang tengah berada di gendongan Alderian, dikejutkan dengan suara sorakan dari semua orang ketika mereka baru saja masuk ke Mansion.

REBIRTH : ADELIA [AGRIENT STORY KE-2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang