-CHAPTER 33

13.4K 1.2K 132
                                    

.
.
.

"ADELL, PAMAN GANTENG DATANG!"

Adelia yang tengah merakit rumah-rumahan bersama Emma dan dua pelayannya di ruang tengah menoleh begitu mendengar suara Galang.

"Jaga jarak 3 meter dari Adelia."

Bersama dengan suara penuh ketegasan itu, Galang yang berniat memeluk Adelia langsung berhenti, tangannya bahkan sudah menggantung di udara.

"Apaan sih lu!" Protes Galang kesal sambil berpaling pada Alderian yang duduk di sofa, membaca dokumen pekerjaan tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.

Mengabaikan peringatan Alderian, Galang kembali melihat kearah Adelia sambil tersenyum riang.

"Paman bawain cemilan nih, mau nggak? Nanti kamu bisa makan sama Emma." ucap Galang mengangkat tas belanjaan di tangannya

Adelia mengambil tas belanjaan itu, lalu menengok ke dalamnya. Benar, ada cookies dan dessert cokelat.

"Wah, makasih ya Paman." ucap Adelia tersenyum lebar

"Sama-sama, ponakan cantik."

Buagh!

Baru saja Galang ingin memeluk Adelia, sebuah sepatu tiba-tiba melayang dan mendarat tepat di jidatnya, membuat Galang langsung oleng ke belakang.

"Tuan Galang!" Emma dan dua pelayan itu terkejut sementara Adelia hanya meringis melihat itu sambil melirik Ayahnya ngeri.

"APASIH LU, AL?" Galang berseru sambil memegang jidatnya yang kini memerah.

"Gua kan udah bilang jaga jarak." balas Alderian datar

"Emang kenapa sih? Adel aja nggak keberatan kok." dengus Galang tak terima, jidatnya berdenyut-denyut.

"Karena dia belum tau bahaya disekitarnya."

"Jadi lo nganggep gua bahaya?!"

"Sadar juga." gumam Alderian yang masih didengar oleh Galang.

"Dasar orang gila." maki Galang kesal

Adelia yang melihat interaksi Alderian dan Galang cuma bisa tertawa kecil, dia tak kaget lagi melihat Ayahnya yang semakin hari semakin ekspresif.

"Tuan Galang, biar saya obati."

Galang yang tadinya duduk di sofa sambil mendumel mendadak berseri-seri ketika Emma datang dengan kotak P3K ditangannya.

"Ah iya iya, aduh sakit banget nih Em." ucap Galang dengan nada manja

Adelia mendengus geli, dasar bucin. Siapapun yang melihatnya juga pasti tau kalau Galang itu tergila-gila pada Emma.

Emmaku emang cantik, pikir Adelia bangga.

"Adelia."

"Hm?" jawab Adelia sambil menoleh ke arah Ayahnya.

"Kamu masih ada niat buat pergi ke Akademi?" tanya Alderian

Adelia terdiam sejenak, dulu dia memang ingin sekali pergi ke Akademi karena dia pikir dia bisa mengetahui lebih banyak jika pergi ke sana.

Tapi semenjak pertemuannya dengan Adolous, Adelia jadi berpikir lagi. Mungkin saja Adelia tidak perlu pergi jauh hanya untuk mencari tau, mungkin saja semua jawaban yang dia inginkan berada di dekatnya.

Apalagi sejak dia juga tau bahwa dirinya adalah pewaris, tentu saja semua jawaban itu pasti hanya ada di sini, di dalam Mansion ini.

Maka dari itu saat Alderian bertanya apakah dirinya masih berniat untuk pergi ke Akademi atau tidak, Adelia tanpa ragu menggelengkan kepalanya.

REBIRTH : ADELIA [AGRIENT STORY KE-2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang