-CHAPTER 39

12.8K 1.4K 97
                                    

.
.
.

Griffin berjalan di koridor sekolahnya sambil menunduk, dia saat ini sedang menuju ke tempat pertemuan yang di minta oleh salah satu staff di Akademi, katanya akan ada seseorang yang menjemputnya untuk kembali ke kediaman.

Beberapa waktu lalu Griffin tidak tau harus bereaksi seperti apa saat mendengar kabar yang datang dari Mansion.

Kakeknya meninggal.

Saat itu pikiran Griffin kosong, dia tidak tau harus memikirkan apa dia juga tidak tau harus berekspresi seperti apa. Dia dan Kakeknya tidak memiliki banyak kenangan menyenangkan, mereka juga tidak dekat. Tapi Griffin tau bahwa Kakeknya tidak jahat seperti paman dan bibinya di rumah.

Dulu Griffin tidak bisa mengenali orang jahat dan orang baik, baginya semua manusia itu sama saja, sama-sama berhati busuk dan penuh keserakahan. Tapi setelah bertemu Adelia, Griffin jadi tau bahwa di dunia ini tidak semua orang seperti paman dan bibinya.

Kakeknya selalu percaya bahwa Griffin bisa menjadi penerus keluarga Arbeus, tapi sejujurnya Griffin tidak tau apakah dia memang bisa atau tidak. Griffin tidak punya tujuan apapun, dia tidak punya ambisi.

"Anda Tuan muda Arbeus?"

Langkah Griffin terhenti saat menyadari bahwa dia sudah sampai, disana ada 3 orang berbaju hitam. Wajahnya tidak terlihat karena mengenakan masker, apa mereka orang yang di utus untuk menjemputnya?

"Iya," jawab Griffin lempeng "Kita bisa langsung berangkat saja, saya sudah mendapat izin."

Griffin berjalan mulai mendekat dan tanpa dia ketahui ketiga orang itu menyeringai.

"MATI KAMU!"

DOR! DOR! DOR!

Mata Griffin memicing, berkelit dengan gesit bersama dengan suara tembakan yang datang dari arah belakang. Griffin mengerjap setelah sadar bahwa tiga orang tadi sudah terkapar ditanah.

"Pergi dari sini!"

Griffin menatap punggung 3 anak laki-laki di depannya dengan datar.

"Kalian?"

"Pergi ke belakang Akademi, Noah menunggu di sana. Jangan khawatir, dia bodyguard yang di utus Ayah saya." ucap Max yang menghampirinya

"Bangsat, kayaknya tadi meleset." umpat Azel ketika melihat orang-orang tadi mulai terbangun lagi, dia mulai menarik pelatuknya kembali lalu membidik pada kepala salah satu orang disana.

"Griffin, biar kami yang nahan disini kamu cepet kembali." ujar Calva serius

"Pakai ini." Max memberikan jaketnya pada Griffin

Kaki Griffin mulai bergerak dia melihat ke arah Max sekilas "Terima kasih."

Setelah mengucapkan itu Griffin berbalik dan pergi dari sana.

"Cih, baru kali ini aku denger dia berterima kasih. Aku kan jadi bersemangat." ucap Calva menyeringai

"Tahan tuan muda, jangan terlalu semangat nanti malah kepalamu yang bocor." cibir Azel

***


Sampai pukul 2 pagi Adelia masih belum tidur juga, dia berdiam diri diatas ranjangnya sambil memikirkan apa yang terjadi.

"Kakek Arbeus..." gumam Adelia

Adelia tidak bisa membohongi perasaannya, walau mereka hanya pernah bertemu sekali Adelia merasa sedih mendengar kabar ini.

"Adolous, ada yang berubah lagi" ucap Adelia lesu

Adolous menyahut "Itu karena hubunganmu dengan Griffin lebih dekat dari sebelumnya, tentu saja akan ada yang berbeda."

REBIRTH : ADELIA [AGRIENT STORY KE-2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang