CHAPTER 8

20.3K 1.9K 178
                                    

.
.
.

"Ririn! Ririn!"

Adelia berlari-lari kecil menghampiri Ririn yang sedari tadi mengawasinya bermain di taman. Ririn tersenyum lebar ketika menerima sepucuk bunga dari Adelia.

"Makasih Nona, bunganya cantik banget"

"Hehehe" Adelia menunjukkan cengirannya setelah itu kembali berlarian untuk melihat bunga-bunga di taman Mansion yang begitu luas.

"Nona keliatan seneng ya"

Ririn menoleh dan melihat Noah berdiri disampingnya sambil menatap Adelia dengan senyum tipis. Ririn kembali mengalihkan pandangannya ke depan, tersenyum tulus kala mendapati Adelia mengejar kupu-kupu. Senyuman gadis kecil itu membuat perasaan Ririn menghangat tapi di saat bersamaan juga membuat hatinya sakit.

"Andai aja Nyonya Kana disini" gumamnya tanpa sadar

Noah tidak menjawab, tapi raut wajahnya berubah begitu jelas. Noah mungkin bukan orang yang dengan mudah menunjukkan perasaannya, tidak seperti Ian atau Ezra. Tapi untuk urusan orang yang pernah dia layani, Noah tidak malu untuk menunjukkannya, Noah juga merasa sedih.

Kepergian Kana beberapa tahun lalu meninggalkan kesedihan yang begitu mendalam untuk orang-orang di Mansion ini.

"Ririn," Noah membuka suara, dia menarik nafas sejenak "Kamu masih inget pesan Nyonya waktu itu?"

Pertanyaan Noah membuat Ririn kembali mengingat moment sesaat setelah Kana melahirkan. Wanita itu menangis sambil menyampaikan beberapa pesan terakhir pada mereka. Salah satunya yang paling Ririn ingat adalah ketika Kana berkata

"Jalannya mungkin akan sulit mulai sekarang, kalian tau bagaimana Al bersikeras menolak saya melahirkan dia. Jadi saya mohon, sampai saat itu tiba tolong jaga Adelia. Anak ini harus tetap ada di Mansion, jangan biarin dia ninggalin tempat ini karena Adelia..."

Ririn mengernyit, mendadak dia melupakan kalimat terakhir dari pesan Kana. Dia menoleh pada Noah dan melihat pria itu juga tampak bingung.

"Kamu juga lupa?" Tanya Ririn tercengang

Noah terkejut tapi perlahan mengangguk kecil. Ini aneh, mengapa mereka bisa melupakan bagian penting dari pesan itu? Apa Kana memang tidak sempat mengucapkannya atau mereka yang tidak bisa mendengarnya?

"Wah ada Noah, selamat sore" Adelia menghampiri mereka sambil menyapa Noah dengan ramah

"Selamat sore, Nona" balas Noah menyapa

"Ririn liat, Adel dapet satu" Adelia menunjukkan dua tangannya yang terkatup, lalu perlahan membukanya. Terlihat kupu-kupu disana, terdiam sejenak lalu terbang.

"Cantik yaa" ucap Ririn tertawa kecil

Adelia mengangguk antusias, anak kecil itu akhirnya kembali meninggalkan keduanya. Adelia berlari sedikit jauh dari mereka.

Ketika dirasa jaraknya cukup jauh, Adelia menghentikan langkahnya. Ekspresi ceria itu seketika luntur.

Adelia capek lari-lari!

Selain itu dia adalah seorang anak dengan mental orang dewasa, dia merasa konyol melakukan hal-hal seperti ini.

Adelia merebahkan dirinya di rerumputan yang terhalang oleh tanaman bunga yang cukup tinggi, menatap langit sore sambil termenung. Cukup lama dia berdiam disana menikmati angin sejuk, hingga tanpa sadar matanya mulai berat.

"Kalau aku tidur, apa Mami akan... datang lagi?" Guman Adelia sebelum tertidur lelap.

***

"DASAR! KECIL-KECIL UDAH JADI COPET!"

REBIRTH : ADELIA [AGRIENT STORY KE-2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang