-CHAPTER 60-

8.5K 1.3K 167
                                    

.
.
.

Saat membuka mata, pemandangan yang pertama kali dilihat Adelia adalah seorang pria tampan.

Pria itu tersenyum padanya tapi Adelia hanya diam tanpa merespon. Dia tau orang ini tidak hidup karena saat menyadari dimana dirinya berpijak sekarang, Adelia tau bahwa dia tidak sedang berada di dunia nyata.

"Halo, Adelia."

Lagi-lagi Adelia bertemu orang yang sudah mati, semenjak dia mengulang waktu Adelia jadi sering bertemu orang-orang dari masa lalu. Awalnya Clara, Kana dan sekarang...

Rega Dirgantara.

"Eh, apa Adelia tidak kenal Paman?" tanya Rega menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi polos

"Kenal kok," jawab Adelia pelan "Paman Rega."

"Ah syukurlah, Paman pikir kamu nggak kenal Paman mengingat Paman meninggal jauh sebelum kamu lahir." ucap Rega tertawa kecil

Adelia termenung sejenak "Iya, aku juga baru tau Paman, kalau aku nggak pergi ke kediaman Dirgantara, aku pasti nggak akan pernah tau Paman"

Rega hanya menatap Adelia kemudian tersenyum kecil, tangan besarnya terangkat untuk mengusap kepala Adelia "Begitu ya, kamu udah bekerja keras."

"Makasih" jawab Adelia mau tak mau jadi ikut tersenyum kecil

"Mau jalan-jalan sebentar?"

Adelia mengangguk.

Ketika mereka mulai berjalan mengelilingi tempat itu, Adelia baru menyadari bahwa tempat itu terasa familiar. Dia menyapu pandangannya ke sekitar, mereka tepat berada di taman.

"Tempat ini..." Adelia menggantungkan ucapannya yang dibalas oleh Rega dengan berkata

"Iya, ini kediaman Dirgantara di masa lalu."

"Ah.." Adelia hanya bergumam paham, dekorasi pada taman itu jauh berbeda dengan yang sekarang.

Taman ini terlihat sangat terawat dan enak di pandang, berbeda dengan Taman kediaman Dirgantara yang sekarang yang tampak suram dan acak-acakan. Adelia menduga mereka tidak pernah mengurusnya dengan baik selama keluarga terdahulu meninggal.

Saat Adelia tengah menikmati pemandangan itu, matanya tanpa sengaja melihat punggung seseorang tak jauh dari mereka.

Seorang wanita terlihat berjongkok di tanah sambil terus menangis meraung-raung tapi entah kenapa Adelia sama sekali tidak merasa iba. Justru suaranya terdengar sangat mengganggu pendengarannya.

"Siapa itu?" tanya Adelia tanpa sadar

Rega juga ikut melihat ke arah pandangan Adelia. Saat itu Adelia bisa melihat raut wajah Rega yang berubah, padahal beberapa saat yang lalu ekspresi Rega terlihat kalem dan penuh senyuman, tapi ekspresi itu berubah dalam sekejap begitu Adelia menanyakan wanita tersebut.

Dengan datar dan nada berat Rega berkata "Dia jiwa yang terkurung di tempat ini"

Adelia mengerjap "Kenapa?"

Rega kembali menatap Adelia dan Adelia mendapatkan kembali senyuman hangat itu.

"Itulah yang harus dia bayar atas perbuatannya" ucap Rega mengusap kepala Adelia

Adelia memperhatikan wanita itu, tanpa mengalihkan pandangannya, Adelia bertanya "Paman, boleh aku tanya sesuatu?"

"Apapun itu, Paman akan jawab." ucap Rega tanpa ragu

"Kenapa aku?"

Pertanyaan itu membuat Rega tersenyum seolah sudah tau bahwa Adelia akan menanyakan hal itu.

REBIRTH : ADELIA [AGRIENT STORY KE-2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang