-CHAPTER 55-

12.7K 1.6K 306
                                    

.
.
.

"AMPUNNNNN! AAAAAKKHHH!"

Suara sabetan itu terus terdengar bersama dengan jeritan Angelina yang tiada henti.

SLAASHH! PLAK!

"AAARRGGGHHH!" Angelina kembali menjerit untuk yang kesekian kalinya ketika sabetan itu nyaris merobek kulit perutnya.

"Tunggu, Ezra." suara Adelia menginterupsi gerakan Ezra yang hendak melayangkan cambukan selanjutnya.

Nafas Angelina terengah-engah, setengah lega karena akhirnya ada juga kesempatan untuk bernafas. Sayangnya dia salah, mungkin Angelina akan memilih untuk tetap di cambuk saja kalau dia sadar bahwa perempuan yang ada didepannya ini lebih berbahaya.

"Ini, Nona."

Angelina melotot dengan mata yang hampir keluar dari tempatnya ketika melihat Adelia mengambil sesuatu dari tangan Ezra.

"Nggak, Adelia... Aku mohon jangan, ampun. AKU MINTA AMPUN! TOLONG AMPUNI AKU!" teriak Angelina ketakutan bercampur frustasi

Adelia tersenyum manis, dia meraih rahang Angelina dengan paksa karena gadis itu terus memberontak.

Lihat penampilan Angelina sekarang, hanya memakai gaun tidur tipis yang sengaja Adelia ganti agar lebih mudah jika gadis itu dicambuk. Rambutnya lepek karena keringat, tubuhnya banyak sabetan dan lebam bahkan kedua matanya pun luka parah, meski begitu hebat sekali mengetahui dia masih bisa melihat dengan baik.

"Angelina...apa yang aku lakukan sekarang belum ada apa-apanya dibanding dengan apa yang kamu lakukan di 3 kehidupanku sebelumnya." bisik Adelia didepan wajah Angelina yang menegang

"Nggak, nggak... Adel—AAAAARRRRRGGGGGGHHHHH!!!"

Untung saja Galang segera membawa Calva pergi dari sana beberapa waktu lalu sebelum penyiksaan itu dimulai, karena sepertinya pemandangan ini tidak cocok untuk dilihat oleh anggota keluarga yang dibesarkan tanpa melihat adegan-adegan mengerikan seperti ini.

Angelina menangis meraung-raung, dia lelah, kesakitan, dan ketakutan. Dia ingin bebas, Leni...benarkah dia kabur? Angelina tidak menyangka bahwa Leni benar-benar meninggalkannya seperti ini.

Angelina mengangkat kepalanya dengan gemetar hebat, memandang Adelia penuh ketakutan. Dibanding berhadapan dengan Adelia saat ini, Angelina mungkin lebih memilih berhadapan dengan malaikat maut.

Adelia Agrient, entah bagaimana bisa gadis itu berubah mengerikan dalam semalam.

"Cantik kan? Bukannya kamu selalu ingin jadi bagian keluarga ini? Dengan begini kamu udah sah jadi anggota keluarga Agrient." ucap Adelia tersenyum sembari mengelus dada Angelina yang melepuh setelah dia menempelkan stempel besi yang sudah dipanaskan.

Stempel dengan bentuk lambang keluarga Agrient.

Dengan seringai keji, Adelia berbisik "Selamat datang di keluarga Agrient."

"AAAAAAARRRRRRRGGGGGGGHHH!!"

Adelia menyaksikan dengan baik setiap detik dari pembalasannya itu, bahkan disaat mata Angelina terus menyorot ke arahnya sambil menjerit-jerit minta ampun, Adelia hanya bisa tersenyum mendapati sesuatu yang menarik ketika melihat mata itu.

Jadi begitu ya.

Adelia memegang kepalanya yang pening, sepertinya cukup untuk hari ini. Adelia sudah terlalu banyak menguras tenaga, padahal cuma tikus kecil.

Dengan kesadaran hampir menipis, Adelia terhuyung kebelakang.

"NONA?!" Ezra dan Ian berseru ketika Adelia nyaris jatuh.

REBIRTH : ADELIA [AGRIENT STORY KE-2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang