-CHAPTER 56-

15.9K 1.6K 178
                                    

.
.
.

"...Lia"

Adelia mengerjap pelan.

"...delia"

Suara siapa?

"ADELIA!"

Adelia tersentak ketika matanya terbuka, dia bisa melihat wajah-wajah familiar yang mengerubunginya. Salah satunya adalah Darren yang tampak panik.

Kenapa? Kenapa mereka?

"Kakak?" gumam Adelia pelan

"Pelan-pelan." ucap Darren membantu ketika Adelia mencoba untuk bangun.

Adelia memegang kepalanya, berusaha mengingat kejadian terakhir kali.

"Nona Adelia, anda baik-baik saja?" tanya Dokter Nana khawatir

Adelia menatapnya, mengangguk pelan. Pandangan Adelia yang semula hanya menyorot Dokter Nana, kini beralih ke orang-orang sekitar. Adelia baru menyadari, ada banyak orang di dalam kamarnya dengan pakaian Dokter.

"A-Ada apa?" tanya Adelia tercengang

Darren dan Dokter Nana saling berpandangan sejenak, kemudian Dokter Nana menjelaskan "Anda sudah tidak sadarkan diri selama 2 minggu, Nona. Bahkan anda juga sempat tidak bernafas, kami benar-benar panik. Untung saja detak jantung anda kembali 30 menit setelahnya"

Adelia hanya bisa terperangah mendengar penjelasan Dokter Nana. 2 minggu? Selama itu? Lalu apa yang terjadi selama dirinya tidak sadarkan diri?

Adelia tersentak ketika dia kembali mendapatkan ingatannya. Tanpa menunggu lama, dia segera turun dari kasur.

"Adel!" Darren menahan Adelia ketika tubuh itu sedikit limbung

"Aku mau keluar." ucap Adelia pelan

Darren beradu tatap sejenak dengan Dokter Nana. Setelah Dokter Nana mengangguk, Darren akhirnya menghela nafas.

"Biar kakak bantu jalan" ucap Darren

Adelia mengangguk, akhirnya dia keluar kamar dituntun oleh Darren. Para Dokter juga mengikuti dari belakang.

"Apa sesuatu terjadi selama Adel nggak sadar?" tanya Adelia

"Iya. Banyak hal yang terjadi, tapi kamu nggak perlu khawatir karena situasinya udah sedikit berubah dari yang terakhir kali." jelas Darren

Adelia mengangguk pelan, sekarang Adelia berniat untuk melihat Ayahnya. Setelah bangun tadi hal pertama yang terlintas di benaknya adalah kondisi Alderian.

Begitu mereka hendak berbelok menuju kamar Alderian, Adelia dibuat tercengang oleh pemandangan di depannya.

Disana, semua pelayan dan bodyguard tampak berlutut di lantai sampai memenuhi koridor, bahkan kedua kakaknya juga ikut berlutut dibarisan paling depan.

"A-Apa? Kenapa ini?" tanya Adelia bingung

Sebaliknya, Darren malah tenang-tenang saja. Dia memandang Adelia, kemudian Darren mulai melepaskan Adelia secara perlahan. Adelia mengerjap dengan tatapan semakin bingung, namun raut wajahnya kembali terkejut ketika Darren juga ikut berlutut didepannya, kepalanya tertunduk dalam.

"Maaf, Adelia. Maafkan kami"

"KAKAK!" seru Adelia reflek menjatuhkan tubuhnya, berjongkok didepan Darren. Dia memegang kedua lengan besar milik Darren sambil menggeleng "Jangan, jangan kayak gini! Ayo bangun!"

Adelia menggertakkan giginya, dia tidak mau begini. Kenapa mereka malah seperti ini.

"Kakak minta maaf, apa yang sudah terjadi sama kamu selama ini adalah karena kesalahan kakak yang nggak bisa membentengi diri." lirih Darren menatap kedua tangannya yang terkepal

REBIRTH : ADELIA [AGRIENT STORY KE-2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang