-CHAPTER 35

13.8K 1.3K 208
                                    

.
.
.

"Nona, ini minumannya."

Perhatian Adelia teralihkan oleh Ezra yang datang membawa segelas milk tea, oh minuman kesukaannya. Tadinya Adelia pikir Ezra akan membawakannya wine. Bodoh juga, diakan masih kecil mana bisa minum itu, lagi pula ini pesta ulang tahun anak-anak sudah pasti minuman seperti itu tidak akan disediakan.

"Makasih, Ezra." ucap Adelia tersenyum.

"Sama-sama, Nona."

Sembari menyeruput minumannya, mata Adelia kembali memandang tempat dimana Griffin berdiri tapi anak itu sudah tidak melihatnya lagi melainkan berbincang dengan satu anak laki-laki yang juga seumuran dengan Griffin.

Adelia kenal anak itu, tadi juga sempat sapa menyapa ketika Adelia mengucapkan selamat pada Chelsie. Calva Zenova putra pertama Miss Avika sekaligus kakak laki-laki Chelsie.

Menurut informasi yang diceritakan Tania, selain Griffin, Calva juga salah satu anak yang cukup populer di Akademi. Menyandang status sebagai penerus keluarga Zenova, Calva juga terkenal ramah dan pintar. Kabarnya mereka berdua sangat dekat selama di Akademi.

Dua penerus keluarga besar bersahabat, sudah pasti banyak orang yang ingin berusaha untuk mendekati kedua anak itu.

Adelia menghela nafas, dia memberikan gelas minumannya pada Ezra.

"Aku pengen liat-liat balkon rumah ini." ucap Adelia pada Ian dan Ezra

"Nona bosan ya?" Ian terkekeh saat Adelia mengangguk jujur "Kenapa Nona nggak coba menyapa anak-anak seumuran Nona?"

"Nggak mau." ucap Adelia cepat

"Kenapa?" tanya Ezra mengerjap

Mata Adelia melirik sekumpulan anak-anak yang tak jauh darinya kemudian kembali tersenyum pada Ezra dan Ian, Adelia tak berniat menjawab, dia tidak ingin saja soalnya disana ada Nelly.

Yap, Nelly Dirgantara. Anak kedua dari keluarga Dirgantara yang tahun ini berusia 11 tahun.

Sebenarnya sebelum Nelly ada disana, Adelia juga berniat untuk menghampiri anak-anak itu karena mereka juga tampaknya ingin menyapanya. Tapi saat Nelly datang, Adelia jadi mengurungkan niatnya.

"Aku mau ke balkon aja." ucap Adelia berjalan pergi

"Eh, Nona. Kami akan ikut." ucap Ezra dan Ian mengikuti Adelia dari belakang

Ezra membukakan pintu balkon dan Adelia langsung bernafas lega saat angin dingin menerpa wajahnya, rasanya sesak sekali berada di dalam.

Balkon rumah keluarga Zenova juga luas dan untungnya sepi, jadi Adelia akan di sana untuk sementara waktu sampai Ayah dan kakak-kakaknya kembali.

Adelia melirik Ezra dan Ian sejenak, kemudian berkata "Boleh nggak kalau Ezra dan Ian berjaga aja di depan pintu balkon? Kalau ada yang mau masuk tolong kasi tau."

"Tapi, yang jaga Nona di sini siapa? Kalau Nona jatuh gimana?" ucap Ezra cemas

Adelia memutar bola matanya "Itu kalau aku bodoh mau loncat dari lantai dua tanpa berpikir."

"Eh iya juga sih" Ezra cengengesan sambil menggaruk kepalanya

"Nanti Nona terbang ditiup angin!" Kali ini Ian yang menyahut yang diangguki oleh Ezra.

"Kalian pikir aku seringan kapas?"

"Iya!" jawab keduanya serentak

Adelia mendengus kemudian mendorong Ezra dan Ian agar berjalan keluar "Udah jaga aja di depan pintu, Adel cuma mau sendiri aja."

REBIRTH : ADELIA [AGRIENT STORY KE-2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang